Mobil Listrik Tesla Roadster Mulai Dekati Planet Mars, Adakah Dampaknya?

Mobil listrik bernama Tesla Roadster dikabarkan sudah semakin dekat dengan planet Mars, setelah selama 4 tahun mengudara di luar angkasa.

Tesla memang dikenal sebagai produsen mobil yang selalu menciptakan inovasi-inovasi terbaru ke dalam produknya, untuk memikat hati para konsumennya. Bahkan, inovasi tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2019.

Nah empat tahun yang lalu, Tesla membuat sebuah ‘mobil terbang’ yang diluncurkan ke luar angkasa. Dan kini, mobil tersebut sudah semakin menjauh dari bumi dan mendekat ke beberapa planet yang ada di tata surya.

Mobil Tesla Roadster Mulai Dekati Planet Mars

Saat peluncurannya ke luar angkasa, mobil ini dibantu dengan roket Falcon Heavy milik SpaceX. Selama empat tahun, mobil ini sudah menempuh 234 juta mil atau sekitar 377 juta km.

Baca Juga: Taksi Terbang Listrik Ini Siap Mengudara Tahun 2024, Ada Rute Singapura-Indonesia!

Untuk detailnya, CarsCoops mendapatkan data langsung dari NASA dan mendapatkan fakta jika mobil tersebut mengudara dengan kecepatan 3.731 mph (6.005 km/jam). Untuk menuju Mars, mobil ini menaikan kecepatannya menjadi 17.370 mph (27.955 km/jam).

Artinya, jarak antara mobil tersebut dengan planet Mars kini tinggal 200 juta mil (320 juta km). Kemudian, Tesla Roadster juga sudah berhasil melakukan sebanyak 2.6471 putaran orbit dan semakin bergerak menjauhi bumi.

Tesla Roadster Mars
Photo: Pinterest

Jonathan McDowell, selaku Astronom di Harvard Smithsonian Center for Astrophysics mengatakan jika Tesla Roadster bisa saja masih dalam keadaan utuh, namun beberapa bagian pasti akan hancur karena terkena benturan dengan meteor.

“Tesla mungkin masih utuh tetapi mungkin telah rusak oleh beberapa serangan meteor.” ungkap Jonathan.

Profesor astrofisika di Universitas Toronto, yakni Hanno Rein juga ikut berkomentar mengenai kabar tersebut. Menurutnya, Tesla Roadster hanyalah sampah luar angkasa yang mahal.

Baca Juga: Kedepannya, Operasi Bedah Akan Bisa dilakukan Melalui Metaverse

“Bagaimanapun, itu tidak lebih dari sepotong sampah luar angkasa yang mahal,” tegas Hanno Rein.

Artikel Terbaru