Lakers yang kini memimpin klasemen Western Conference dan memiliki dua kandidat terkemuka untuk MVP yaitu LeBron James dan Anthony Davis. Mengabarkan bahwa pemain mudanya yang tersisa akan di trade, walaupun banyak yang tidak setuju. Kini SPIN menemukan alasan mengapa Lakers harus trade Kyle Kuzma.
Kini Lakers berada di lima besar dalam offense dan defense, maka dari itu mereka harus menemukan cara untuk mengubah rencana yang tampaknya tidak membangkitkan semangat role players untuk dua bintang mereka.
Dikabarkan tim melakukan uji pada Kuzma, menurut Shams Charania dari The Athletic. Lakers juga dikabarkan sedang mencari-cari penawaran yang menarik dan Sacramento Kings dikabarkan tertarik dalam kesepakatan itu dengan memasukkan Bogdan Bogdanovic, per Marc Stein dari New York Times .
Itu dikarenakan Lakers ingin membersihkan cap salary nya, padahal Lakers sudah bersikeras melindungi Kuzma dari paket trade mereka untuk Davis saat offseason. Dia ada sebagai draf terbesar yang resume nya menarik GM Rob Pelinka, yang memilihnya saat di posisi ke-27 Overall.
Kuzma juga merupakan salah satu aset yang memiliki di LA. Tetapi ada beberapa alasan yang membuat Lakers harus trade Kuzma. Inilah sebabnya mengapa Lakers harus trade pemain forward berusia 24 tahun itu :
1. Kuzma Belum Terbukti Menjadi ‘Offensive player’ Yang Sepenuhnya Bisa Andalkan
Kuzma memang menjadi salah satu pemain yang berpengaruh untuk Lakers sebagai scorer. Dia sempat mencetak 41 points pada musim lalu saat melawan Pistons, bukan hanya itu ia juga mencetak 38 points saat melawan Rockets sebagai pemain rookie dan Kuzma mencetak 25 points saat melawan Clippers saat Christmas musim ini.
Tetapi Kuzma belum membuktikan dirinya sebagai nilai tambah untuk offensive Lakers secara konsisten. Kuzma sedikit di bawah rata-rata dalam hal scoring efficiency dan dia telah menjadi scorer yang kurang efisien dalam setiap tahun sepanjang karirnya sejauh ini.
Dia menambahkan sedikit nilai sebagai playmaker untuk rekan setimnya, dia juga tidak melakukan fouls secara konsisten. Namun, setelah 174 pertandingan Kuzma juga menjadi three-point shooter yang sedikit di bawah rata-rata yang mengharuskannya menjadi ‘calling card’ sebagai pemain.
2. Dampak Dari Offensive Kuzma
Kyle Kuzma | 2019-2020 | Statistik karier |
True shooting | 53% | 54,60% |
Free throw rate | 20.7 | 21.4 |
Assist rate | 5 | 9.7 |
Three point percentage | 34.6 | 33.7 |
Offensive Kuzma juga tidak bertahan dengan baik dibawah all-in-one advanced metrics. Dia mendapatkan nilai tahun ini pada offense nya -1.1 menurut PIPM , -3.2 pada offense dalam 538’s RAPTOR , dan memiliki -2.8 BPM offense . Offensive seharusnya bisa menjadi penolong kuat untuk Kuzma, tetapi jumlahnya tidak terlalu mengesankan selama karir tiga tahunnya.
3. Kuzma Bukan Rekan Yang Sempurna Lakers ‘Closing Lineup’
Lakers sudah merasa aman untuk memasuki playoff pada titik ini, mereka perlu perombakan besar tim-nya untuk tidak hanya menjadi nomor 1 di Western. Dan saat ini, tujuan utama Lakers adalah menentukan rotasi playoff mereka dengan penekanan tambahan pada memaksimalkan ‘Closing Lineup’ yang dapat mereka gunakan melawan tim-tim terbaik di liga.
Setiap pemain di ‘Closing Lineup’ Lakers perlu membantu James dan Davis menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Di babak playoff, itu kemungkinan Davis akan bermain menjadi center dan James menjadi power forward. Idealnya, Lakers ingin mengelilinginya dengan dua shooter yang merupakan nilai tambah pada garis defensive dan mampu berkontribusi sebagai seorang guard yang bisa membuat ‘ball up the court’ dan ‘run a pick-and-roll’ ketika bola dipaksa keluar dari tangan James.
Lakers memiliki satu opsi yang sangat bagus di Danny Green sebagai shooting guard. Pilihan mereka di dua posisi lainnya adalah Kentavious Caldwell-Pope , Avery Bradley , Rajon Rondo , dan Kuzma. Sementara masing-masing pemain performanya tidak konsisten tahun ini. Maka dari itu Lakers berhak untuk mencari peningkatan setelah melihat apa yang bisa dilakukan oleh Clippers pada Christmas kemarin.
Kuzma tidak cocok menjadi small forward ketika permainan melambat di playoff karena kurangnya penanganan bola, playmaking dan defense. Ini mungkin akan menjadi cerita yang berbeda jika dia konsisten menjadi three-point shooter 40 % atau ‘lockdown defender’, tetapi dia tidak pernah seperti itu.
4. Siapa Yang Bisa Didapatkan Lakers Untuk Kuzma?
Tidak mengherankan bahwa banyak tim akan tertarik pada Kuzma karena beberapa alasan berbeda. Dia masih berumur 24 tahun, memiliki postur tubuh 6’9 dan 220 pound, memiliki satu tahun lagi pada kontrak rookie-nya dan telah menunjukkan potensi dirinya.
Untuk semua alasan ini, Lakers harus dapat menemukan peningkatan langsung di free agency untuk tim yang berpikir dapat terus mengembangkan Kuzma jangka panjang. Kontrak Kuzma senilai $ 1,9 juta akan menyulitkan untuk mencocokkan salary dalam trade, tetapi ada opsi lainnya di luar sana.
Dan Baru-baru ini Sacramento dikabarkan bersedia memberi Bogdanovic untuk menjadi kemenangan besar bagi Lakers. Bogdanovic adalah shooter yang lebih handal dan ball handlerdan passer yang jauh lebih unggul.
Dia akan bermain bagus di sebelah James, Davis, dan Green , terutama di bagian Offensive. Derrick Rose bisa menjadi pilihan lain. Pistons berada puncak besar rebuild, tetapi Rose tidak cocok untuk masa depan jangka panjang mereka. Dia berada di bawah kontrak lebih dari $ 7 juta yang bisa memberikan Lakers athletic guard.
Marcus Morris di Knicks dan Andre Iguodala dari Memphis adalah pilihan lain, tetapi yang terakhir kemungkinan akan membutuhkan tim ketiga untuk mencocokkan salary. Draf modal Lakers terbatas setelah trade Davis. Mereka hanya memiliki begitu banyak cara untuk meningkatkan daftar untuk dorongan kejuaraan.
Kuzma adalah draft capital yang limited karena dia adalah kisah sukses organisasi sejak draft. Dia juga muda dan memiliki potensi dalam keahliannya. Beranjak dari pemain seperti Kuzma tidak mudah, tetapi tidak ada kemenangan yang didapat Lakers musim ini. Ini tentang memenangkan Championship jadi alasan itu untuk Lakers mencari peningkatan yang lebih baik.