Finis Peringkat 6 PEI 2021 Sudah Bagus Buat Bigetron Red Aliens!
Bigetron Red Aliens menutup Peace Elite Asia Invitational (PEI) 2021 di peringkat enam klasemen akhir. Posisi ini sudah cukup baik untuk BTR RA, mengingat sulitnya PEI 2021 untuk tim-tim luar China.
Turnamen yang berlangsung selama tiga hari ini (27-29 April 2021) memainkan total 15 match dengan pembagian 5 match per hari. Gelar juara diraih oleh Team Weibo asal China yang memang luar biasa tangguh sejak awal.
Dua perwakilan Indonesia, BTR dan Geek Fam, tidak bisa mencapai level terbaik mereka. Ada banyak kendala, khususnya soal adaptasi dengan peraturan dan mode baru.
Meski begitu, jika bicara BTR, peringkat enam sebenarnya sudah sangat bagus bagi Zuxxy dkk. Kenapa begitu?
Baca Juga: Luxxy Katakan Selama Satu Minggu Sebelum PEI 2021 Tidak Ada Scrim!
Pengalaman baru, minim persiapan
PEI 2021 kemarin bukan soal usaha meraih juara bagi tim-tim Indonesia. Sebaliknya, turnamen ini adalah ajang uji kekuatan dan mendapatkan pengalaman baru di panggung Asia.
BTR dan Geek Fam setidaknya bisa mengenal kekuatan tim-tim China dan tim Asia lainnya seperti Zeus, Valdus, dan Dingoz.
Lagi pula, sama seperti tim-tim di luar China, persiapan BTR RA menyambut PEI ini begitu minim. Tidak ada scrim yang benar-benar serius, padahal mereka harus beradaptasi dengan FFP Hardcore mode.
Karena itu, finis di peringkat enam sudah sangat baik bagi BTR. Terlebih mereka bisa membawa pulang bonus kill karena tampil luar biasa di match 11.
Baca Juga: Tim Weibo Ambil Gelar Champion PEI 2021, Indopride Tetap Akan Bangkit!
Baca Juga: Tim Malaysia dan Indonesia Kesulitan di PEI 2021, Begini Penjelasan Jangs
In-game beda total
Selain itu, sulit melihat BTR menjuarai PEI 2021 kemarin. Turnamen terlalu singkat, mereka tidak punya waktu adaptasi.
Andai PEI dimainkan dengan format liga terlebih dahulu, para player akan lebih terbiasa dan memahami gameplay FPP. Dengan demikian, performa BTR mungkin akan lebih apik di grand final.
PEI 2021 menggunakan Game for Peace, memang mirip dengan PUBG Mobile, tapi ada perbedaan besar yang membuat para pemain Indonesia kesulitan.
Mereka harus bermain FFP Hardcore mode, tanpa aim assists, dan circle yang tampaknya bergerak lebih cepat.
Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk informasi lainnya, ikuti akun Instagram dan Youtube kita ya!