Bigetron Red Aliens (BTR RA) dinilai gagal total di Peace Elite Asia Invitational (PEI) 2021 kemarin. Namun, sebenarnya torehan BTR sudah cukup baik untuk ukuran pengalaman baru.
PEI 2021 kemarin memang jadi pengalaman baru bagi sebagian besar tim Asia di luar China. Mereka harus mempelajari Game for Peace dalam waktu singkat dan harus bermain dalam mode FPP Hardcore.
Wajar jika BTR kerepotan, terlebih karena meta Game for Peace berbeda jauh dari PUBG Mobile versi global. Tim-tim China, termasuk Weibo yang jadi juara, sudah terbiasa bermain dengan game tersebut.
BTR masih bisa finis di peringkat 6 dengan 129 poin, tidak terlalu buruk. Lalu apa kata tim BTR sendiri?
Baca Juga: SEA Finals Alot, BTR RA Siapkan Strategi Baru?
Hanya butuh jam terbang
BTR boleh dinilai gagal di PEI 2021, tapi mereka sendiri tidak merasa demikian. Hal ini disampaikan langsung oleh sang pelatih, Coach Jangs.
Menurut Jangs, masalah BTR kemarin hanyalah jam terbang. Mereka sebenarnya membutuhkan latihan yang lebih panjang untuk menyesuaikan diri dengan game baru.
“Kesulitan jam terbang aja. Sama satu lagi itu circlenya beda dari global,” jawab Jangs di sesi livestream Nimo TV.
“Dari circle 1 langsung 3, terus circle 5 itu udah gak ada di air, udah gak ada di not playable area atau segala macam itu.”
Baca Juga: Coach S1nyo Jelaskan Rencana Evos Reborn di PMPL Sea Season 3!
Masih kaget
Intinya para player BTR masih kaget dengan game baru yang jauh berbeda dari PUBG Mobile versi global. Mereka main di kandang lawan tanpa mengenal situasi, tapi bukan berarti kalah dari segi kualitas.
“Nah mereka [tim China] bisa nebak. Kalau habis circle 2 itu bentar lagi circle dua bakal ke sini. Mereka udah memprediksi,” sambung Jangs.
“Tapi anak-anak masih kaget, kurang latihan aja. Kalau misal ada scrim, terus ada kesempatan 2-3 minggu sebelum PEI, mungkin bisa beri perlawanan,” tandasnya.
Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk informasi lainnya, ikuti akun Instagram dan Youtube kita ya!