New Zealand melarang generasi muda beli rokok seumur hidup!
Dalam undang-undang baru nya, New Zealand menyatakan bahwa usia legal (sekarang 18 tahun) untuk membeli tembakau akan dinaikkan secara bertahap, Menteri Kesehatan Associate Dr Ayesha Verrall mengatakan pada konferensi pada hari Kamis (9/12/2021).
“Kami ingin memastikan anak muda tidak pernah mulai merokok sehingga kami akan membuat pelanggaran untuk menjual atau memasok produk tembakau asap ke kelompok pemuda baru,” katanya.
Seperti yang dijelaskan CNN, bersama dengan undang-undang tersebut, peraturan baru menyatakan bahwa semua anak yang lahir pada tahun 2008 atau dibawahnya tidak akan boleh membeli produk tembakau seperti rokok seluruh hidupnya. “Orang berusia 14 tahun ketika undang-undang ini mulai berlaku tidak akan pernah bisa membeli tembakau secara legal.”
Undang-undang baru ini juga akan mengurangi jumlah toko yang dapat menjual tembakau mulai tahun 2024, dan hanya mengizinkan produk tembakau asap yang mengandung kadar nikotin yang sangat rendah yang dijual mulai tahun 2025.
Kenapa?
Menciptakan generasi bebas rokok adalah bagian dari kampanye pemerintah untuk mengurangi prevalensi merokok di negara Selandia Baru hingga kurang dari 5% di semua kelompok populasi, yang ingin dicapai pada tahun 2025.
Para pejabat memperkirakan merokok membunuh sebanyak 5.000 orang per tahun, terhitung 15% dari semua kematian.
Walaupun prevalensi merokok telah turun menjadi 10% di antara populasi Eropa Selandia Baru, prevelansi merokok masih tercatat setinggi 28% di antara orang Maori dan 18% untuk orang Pasifik.
“Merokok masih menjadi penyebab utama kematian yang sebenarnya dapat dicegah di Selandia Baru dan menyebabkan satu dari empat kasus kanker,” kata Associate Health Minister, Dr. Ayesha Verrall. “Bahaya terkait merokok sangat lazim di masyarakat Māori, Pasifik, dan warga berpenghasilan rendah kami.”
Namun, undang-undang baru tersebut tidak mencakup “vaping”, yang tetap populer di kalangan anak muda di Selandia Baru sekarang.
Sebuah laporan November dari Asthma and Respiratory Foundation NZ menemukan hampir 20% siswa melakukan vape setiap hari, dengan 57% merasa itu memiliki efek buruk pada kesehatan mereka.
Untuk berita luar negeri yang lain, baca juga: Jerman Akan Lockdown Semua Warga Yang Belum Vaksin, Ini Katanya