Belum lama, ada fenomena ibadah haji yang dilakukan di Metaverse. Menyikapi kabar tersebut, Kementrian Agama Turki (Diyanet) langsung angkat suara.
Di Metaverse, kita memang bisa mengunjungi tempat-tempat di luar negeri yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, hanya dengan menggunakan headset VR saja.
Untuk yang muslim, kamu juga bisa mengunjungi ka’bah secara virtual. Namun, hal ini mendapat berbagai macam pertentangan dari beberapa negara, termasuk Turki. Alasannya sebagai berikut.
Pemerintah Turki Angkat Suara Soal Ibadah Haji di Metaverse
Pada bulan Desember 2021 lalu, pemerintah Arab Saudi bersama Imam Besar Ka’bah, Abdurrahman Sudeysi, Universitas Umm al-Qura, serta Kementerian Pameran dan Museum Arab Saudi meluncurkan program bernama ‘Virtual Hacerülesved’ atau Hajar Al-Aswad Virtual.
Baca Juga: Akibat Konflik, Meta Ingin Hapus Facebook dan Instagram Dari Benua Eropa
Program ini memungkinkan pengguna Metaverse dapat mengunjungi Ka’bah secara virtual dan tidak perlu repot-repot ke kota Mekkah.
Menurut Imam Abdurrahman Sudeysi, ada banyak sejarah mengenai Islam di Mekkah yang perlu di digitalisasi untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Melansir dari Tech Briefly, program Hajar Al-Aswad Virtual ini bisa menghadirkan pengalaman dalam bentuk sentuhan dan penciuman. Alhasil, penggunanya tidak hanya bisa melihat Ka’bah secara virtual saja.
Menanggapi program tersebut, Kementrian Agama Turki (Diyanet) mengatakan jika kunjungan ke Ka’bah secara virtual bukanlah ibadah haji yang sesungguhnya.
“Ini (ziarah melalui metaverse) tidak dapat terjadi,” ujar Remzi Bircan, selaku direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet.
“Orang-orang beriman dapat mengunjungi Ka’bah di metaverse, tetapi itu tidak akan pernah dianggap sebagai ibadah yang benar,” tegas Bircan.
Kemudian, Bircan juga menambahkan jika telapak kaki mereka harus menyentuh tanah Ka’bah jika ingin kegiatannya tersebut dihitung sebagai ibadah.
“Kaki mereka harus menyentuh tanah [Kabah],” lanjutnya.
Baca Juga: Angkasa Pura II Siap Hadirkan Airport Metaverse Dalam Waktu Dekat
Dengan begini, sudah jelas ya guys jika kamu melakukan kunjungan ke Ka’bah lewat Metaverse, maka hal tersebut tidak masuk dalam kategori ibadah. Maka dari itu, kamu harus mengunjungi Ka’bah secara langsung jika ingin ibadah kamu diakui.