Band asal Bandung, yaitu The SIGIT baru saja meluncurkan lagu barunya dalam bentuk NFT. Lagu tersebut langsung laku diangka Rp 64 juta! Keren banget ya guys.
Untuk yang belum tau, The SIGIT (Super Insurgent Group of Intemperance Talent) adalah band rock alternative yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Band ini memang sudah sangat terkenal dikalangan pecinta musik rock, khususnya Indonesia.
Diisi oleh Rekti Yoewono, Farri Icksan, Aditya Bagja Mulyana, dan Acil Armando, The SIGIT berhasil merilis lagu barunya dengan versi yang berdeda, untuk mengikuti tren aset digital yang saat ini tengah digandrungi oleh semua orang.
Lagu Baru The SIGIT ‘Hateful Mind’ Versi NFT Rilis, Laku Rp 64 Juta!
Berita ini diumumkan langsung melalui media sosial milik The SIGIT, pada Rabu (23/2). Dalam postingannya itu, pihak The SIGIT mengatakan jika lagu tersebut akan dirilis dalam bentuk NFT.
Baca Juga: Vending Machine Khusus NFT Sudah Tersedia di New York, Indonesia Kapan Nih?
Lagu berjudul Hateful Mind ini dilelang melalui platform Foundation dan pemenangnya akan jadi orang pertama yang mendapatkan semua bentuk dari rilisan lagu tersebut.
Hateful Mind
Still image rotated on 45rpm available at @withFNDA collaboration between The SIGIT x @baladasathar x @herzven_
The bid has been started and highest bidder currently by @iyusmn
Thank you so much!https://t.co/qnsRjz9rzJ#nftcommunity #thesigithatefulmind pic.twitter.com/nBk3A0xnxd— The SIGIT (@thesigit) February 22, 2022
Sementara itu, untuk yang ikut serta dalam lelang akan tetap mendapatkan ‘bingkisan’ dari The SIGIT, yaitu file audio dengan resolusi tertinggi.
Melansir dari Prambors, pemenang lelang ini adalah Koko Herru dengan username @koko_herru. Nominal yang harus ia keluarkan untuk memenangkan lelang ini sebesar 1.87 ETH atau setara dengan Rp 64 juta (via eth.cnv).
The SIGIT mengaku, membuat sebuah animasi untuk lagu-lagunya sudah menjadi mimpi yang ingin mereka wujudkan sejak lama.
“Membuat animasi untuk lagu-lagu kami menjadi agenda yang sudah lama kami idamkan. Mungkin akibat sering menonton animasi lewat The Beatles Yellow Submarine, atau Pink Floyd The Wall, atau sederet film anime Jepang sejak kecil, pemahaman kami untuk pembuatan sebuah karya musik tidak pernah dibatasi oleh rentang frekuensi suara.” ungkap The SIGIT.
Baca Juga: Sandera Pengunjung Apple Store, Perampok Ini Minta Tebusan Rp 3 Triliun Dalam Bentuk Kripto
Dalam proses penggarapan lagu ini, The SIGIT bekerja sama dengan Riandy Kurniawan untuk membuat ilustrasi sekaligus animasi dan Herzven yang mendapatkan tugas untuk merancang ilustrasi.
