Band Punk bernama Pussy Riot menjual 10.000 NFT yang berupa bendera negara Ukraina, dalam rangka mengecam aksi Vladimir Putin yang melakukan invasi besar-besaran terhadap Ukraina.
Rusia saat ini tidak henti-hentinya mendapatkan kecaman dari berbagai macam pihak, menyusul penyerangannya ke Ukraina yang telah menewaskan banyak sekali warga sipil. Hingga kini, militer Rusia terus melakukan invasi dan telah menguasai sebagaian kota besar di Ukraina.
Tak tega dengan kondisi Ukraina yang semakin terpuruk, beberapa perusahaan, lembaga formal hingga independen pun memberikan bantuannya terhadap Ukraina, tak terkecuali band punk legendaris, yaitu Pussy Riot.
Band Punk Pussy Riot Jual 10.000 NFT Berupa Bendera Ukraina
Gerakan ini dipelopori oleh UkraineDAO yang bekerja sama dengan band Pussy Riot. Hingga hari Rabu (2/3), pendapatan dari penjualan NFT tersebut sudah mencapai USD 1.3 juta atau sekitar Rp18.7 miliar.
Baca Juga: Billie Eilish Akan Luncurkan NFT dan Metaverse Versinya Sendiri!
Dari 10.000 NFT yang dijual, UkraineDAO menargetkan USD 2.7 juta atau 1.000 ETH (sekitar Rp38 miliar), yang nantinya akan langsung disumbangkan melalui Come Back Alive.
β‘οΈβ‘οΈβ‘οΈ UKRAINIAN FLAG πΊπ¦ 1/1.
LIVE NOW100% proceeds go to support Ukrainians suffering for the war. https://t.co/nR67Exp9BI
Anyone can participate with a contribution of any size via Party Bid: https://t.co/gCVrgW3yPf pic.twitter.com/DBcnJpJeV6
— πππππ πππππ¦ (@pussyrrriot) February 26, 2022
“Tujuan kami adalah mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke organisasi sipil Ukraina yang membantu mereka yang menderita akibat perang yang dimulai Putin di Ukraina. Kami akan membeli NFT bendera Ukraina,” kata Pussy Riot, melalui akun Twitternya.
Nadya Tolokonnikova, selaku personil Pussy Riot mengataka jika aset digital ini bukan sekedar estetika semata, namun sebuah tanda solidaritas yang nyata.
“Karena ini bukan tentang artis atau estetika tertentuβini tentang sesuatu yang jauh lebih besar dari kita semua, ini adalah tanda solidaritas murni,” tegas Nadya.
Pussy Riot memang terkenal sebagai band pink yang terkenal sering menentang kebijakan yang dikeluarkan oleh Vladimir Putin, yang notabennya adalah presiden Rusia.
Baca Juga: BRI Liga 1 Sediakan Tiket Pertandingan Dalam Bentuk NFT, Begini Cara Belinya!
Bahkan, band tersebut pernah mendekam dibalik jeruji besi, karena kritikan kerasnya yang dilontarkan ke pemerintah Rusia.