Rusia sedang mempertimbangkan untuk menerima pembayaran melalui Bitcoin untuk transaksi Migas dengan beberapa negara ‘sahabat’, seperti China dan Turki. Dengan adanya usulan ini, harga Bitcoin sempat naik hingga 4% selama 24 jam terakhir, dimana harganya menjadi $44.000.
Bitcoin merupakan salah satu mata uang kripto yang paling sering digunakan oleh banyak orang. Bahkan, beberapa negara sudah memperbolehkan segala transaksi jual-beli menggunakan mata uang digital tersebut.
Alhasil, Rusia pun akhirnya latah dan ingin ikut menggunakan bitcoin sebagai salah satu metode pembayaran yang sah untuk mengekspor migas yang ada di negaranya.
Rusia Pertimbangkan Bitcoin Untuk Dijadikan Sebagai Alat Pembayaran Dari Ekspor Migas
Melalui sebuah konferensi pers, ketua komite energi Kongres Rusia Pavel Zavalny mengatakan jika negaranya secara terbuka menerima metode pembayaran dengan menggunakan mata uang kripto.
Namun, sistem pembayaran tersebut hanya bisa digunakan untuk negara-negara tertentu saja, yaitu China dan Turki.
Baca Juga: Resmi! Thailand Melarang Penggunaan Kripto Untuk Segala Jenis Transaksi
Alasan utama mengapa Rusia menerima pembayaran ekspor minyak dan gas dengan bitcoin adalah karena China dan Turki tidak menghakimi agresi militer yang mereka lakukan kepada Ukraina. Berbeda jauh dengan negara lain yang secara terang-terangan memboikot aksinya tersebut.
“Ketika bicara tentang negara-negara ‘sahabat’ kami, seperti China atau Turki, yang tidak menekan kami, maka kami telah menawarkan mereka untuk sementara waktu untuk mengalihkan pembayaran ke mata uang nasional, seperti rubel dan yuan,” ujar Zavalny.
“Dengan Turki, itu bisa menjadi lira dan rubel. Jadi bisa ada berbagai mata uang, dan itu adalah praktik standar. Jika mereka menginginkan bitcoin, kami akan bertransaksi dengan bitcoin.” lanjutnya.
Selain China dan Turki, Vladimir Putin mewajibkan untuk membayar gas serta minyak dari negaranya menggunakan mata uang rubel, seperti dilansir dari Nasdaq.
Baca Juga: Bayar Pajak di Florida Bisa Pakai Bitcoin, Ini Kata Sang Gubernur!
Tak berselang lama, harga dari Bitcoin mendadak naik setelah Pavel Zavalny memberikan pernyataannya tersebut. Dalam 24 jam terakhir, harga mata uang digital yang dibuat oleh Satoshi Nakamoto ini naik sebesar 4%.