Baru-baru ini Arab Saudi menyatakan sudah membuka kesempatan ibadah umrah. Namun pintu jamaah untuk Indonesia itu belum terbuka sampai hari ini.
Kepastian itu disampaikan Eko Hartono, Konsul Jenderal RI di Jeddah, dalam acara Forum Merdeka Barat 9.
Dirinya juga sekaligus meluruskan pernyataan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pekan lalu, yang mengatakan bahwa Arab Saudi telah membuka umrah bagi jamaah Indonesia.
BACA JUGA : Viral Jasa Bully di Medsos, Isinya Mahasiswa Psikologi Cumlaude?
Sebanyak 14 negara sudah bisa mengirimkan jamaahnya untuk melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi.
Konjen KJRI Jeddah Eko Hartono pun mengatakan bahwa sudah ada 14 negara bisa mengirimkan jamaah karena menggunakan vaksin yang dipakai di Arab Saudi.
“Sekarang ini aplikasi umrah untuk Indonesia belum dibuka. Jadi bagaimana kita bisa masuk ke Arab Saudi untuk umroh, kalau visanya belum dibuka.”
BACA JUGA : Ilmuwan Sukses Cangkok Ginjal Hewan ke Manusia, Kenapa Harus Babi?
“Jadi teman-teman travel juga tidak akan bisa mengakses itu, jadi mohon ditunggu sebentar sampai nanti ada kesepakatan bilateral mengenai pelaksanaan umrah ini, sehingga nanti para jamaah bisa berangkat,” kata Eko.
“Pengalaman negara lain, (vaksin) satu merek, para jemaah umrah ini vaksin hanya dengan empat (merek vaksin), sama seperti Arab Saudi,” ujar Eko dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh FMB9.
Vaksin COVID-19 yang digunakan oleh Arab Saudi adalah Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johson&Johnson.
Apalagi saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm.
Kedua vaksin ini baru diakui oleh Saudi meskipun tidak digunakan di sana. Bila ada yang ingin menjalankan umrah, maka harus vaksin booster menggunakan salah satu yang digunakan di Saudi.
“Saudi mengakui vaksin Sinovac dan Sinopharm, tapi tidak dipakai oleh Saudi. Nah ini harus bisa dibedakan oleh kita semua, antara yang dipakai dengan yang diakui, supaya gak bingung, empat yang dipakai, enam yang diakui,” ucapnya.