Salah satu Organisasi eSports terbesar di dunia dari Denmark Astralis, telah melihat penurunan besar dalam peringkat HLTV global CS:GO mereka dalam sebulan terakhir ini, dan saat ini mereka berada di urutan ke 11 dalam daftar peringkat.
Mungkin banyak orang akan bilang 11 masih peringkat lumayan dari ratusan skuad CS:GO di dunia, tapi untuk tim sebesar Astralis, kita sebagai fans CS:GO sudah terbiasa melihat mereka memuncaki draft ini selama 2-3 tahun belakangan ini.
Baru saja Astralis juga menjuarai diturnamen terbesar CS:GO BLAST Pro Series: Global Final 2019 pada bulan December 2019 kemarin dan bisa dibilang mereka adalah tim CS:GO terbaik di dunia. Dengan menurun ke peringkat 11, ini adalah pertama kalinya sejak November 2016 bahwa organisasi Denmark ini tidak terdaftar di antara sepuluh tim terbaik di dunia.
Tidak masuk ke daftar 10 terbaik HLTV
Sejak masuk ke daftar 10 terbaik ranking HLTV di tanggal 21 November 2016, setelah lebih dari 3 tahun, mereka harus keluar dan berada di peringkat 11. Ini adalah pukulan besar bagi Astralis yang belum memiliki tahun yang bagus sejauh ini, mereka hanya berhasil memenangkan satu turnamen yaitu ESL One: Road to Rio – Europe.
Unfortunaly we're not in the top 10. But we will be back! 😎#ToTheStars pic.twitter.com/xcmxrJDfXi
— Astralis Counter-Strike (@AstralisCS) July 13, 2020
Tahun ini Astralis setelah mengambil keputusan bahwa mereka akan melindungi masa depan tim CS: GO mereka dengan memperluas roster mereka dan memberikan pemain-pemain tertentu waktu istirahat untuk mengatasi kelelahan dan burnout.
BACA JUGA: Inilah Tim Terbaik CSGO didunia Untuk Saat Ini!
Dengan itu, mereka menandatangani pemain keenam mereka Patrick “es3tag” Hansen dan juga ketujuh Jakob “JUGi” Hansen.
Alasan meng-rekrut para pemain baru ini ini menjadi jelas seminggu kemudian ketika Lukas “gla1ve” Rossander mengumumkan dia akan vakum dari Astralis karena stres dan burnout, dua hari setelah Astralis memenangkan ESL One: Road to Rio – Europe.
Mulai nya penurunan performa
Salah satu pemain mereka, Andrea “Xyp9x” Højsleth, tiba tiba mengumumkan dia akan vakum karena burnout, 3 hari sebelum turnamen BLAST Premier: Spring 2020 European Showdown. Kehilangan IGL mereka gla1ve dan pemain inti Xyp9x sepertinya lubang terlalu besar untuk di tangani oleh Astralis.
Dengan roster baru cepat ini, sepertinya mustahil untuk Astralis bermain dengan bagus di turnamen turnamen ini. Hasilnya sangat mengecewakan sekali sehingga Astralis mengambil keputusan untuk tidak berpartisipasi dalam kualifikasi major kedua cs_summit 6 Online: Eropa. Tidak partisipasi turnamen yang penting ini pastinya akan membuat ranking mereka turun dari peringkat 1 ke 3 di ranking eropa.
Hasil buruk dalam turnamen berturut-turut, banyak sekali penggantian roster, tidak ikut kualifikasi Major, dan tidak bermain diturnamen selama sebulan, adalah alasan di balik Astralis mematahkan 43 bulan beruntun untuk tetap bertahan di HLTV sepuluh besar.
Baru-baru ini dalam podcast dengan HLTV Nicolai “dev1ce” Reedtz mengatakan bahwa gla1ve mungkin akan kembali ke Astralis pada bulan Agustus. Dengan kembalinya gla1ve, kita mungkin bisa melihat performa Astralis membaik, tetapi karena Xyp9x masih absen tanpa kabar tentang kembalinya, masih banyak yang perlu dilakukan dari Astralis.
Jangan lupa kunjungi terus website kita, untuk dapetin berita seputar eSports terupdate dan ikuti Facebook kita!