Begini Perbedaan Besar Antara T1 Dan Fnatic Menurut 23savage!
Nuengnara “23savage” Teeramahanon bisa dibilang menjadi salah satu carry yang saat ini cukup disegani di kawasan Asia Tenggara (SEA).
Ia sendiri memang tercatat pernah membela tim-tim dota 2 papan atas di SEA yaitu Fnatic dan T1, 23savage lalu membandingkan kedua tim tersebut berdasarkan pengalamannya.
Ketika berada di Fnatic, ia telah berpikir bahwa Fnatic seharusnya berada di jalan yang tepat dan bisa mencapai sesuatu yang signifikan jika pandemi tidak mengganggu.
23savage sendiri membahas hal tersebut podcast Position Six milik Daniel “MrBigJams” Offen, di mana ia juga menyatakan apresiasinya untuk pelatih T1 saat ini, Park “March” Tae-won.
BACA JUGA: Segera Digelar, Ini Detail Lengkap Kualifikasi TI10 Kawasan Asia Tenggara!
Alami Masa Sulit
23savage sendiri bisa dibilang memiliki awal yang kurang baik dengan tim profesional besar pertamanya, Fnatic, dimana ia harus finis diperingkat 9-12 di dua Major berbeda yaitu MDL Chengdu Major dan DreamLeague Season 13.
Setelahnya, mereka kemudian sukses memenangkan empat turnamen berbeda, termasuk DOTA Summit 12, ESL One Los Angeles 2020 – Online: Asia Tenggara, BTS Pro Series: Asia Tenggara, dan ESL One Birmingham 2020 – Online: Asia Tenggara.
Sambil mengenang, ia sendiri mengungkapkan bahwa ia cukup bahagia bersama Fnatic saat membela tim tersebut.
“Saya pikir saya senang (dengan waktu di Fnatic). Dua major pertama tidak sebagus itu. Kami mendapat posisi ke-12 di dua Major secara berturut-turut tetapi setelahnya kami bermain dengan performa terbaik, hingga semuanya menjadi lebih baik” kata Carry T1 tersebut.
Selain itu, ia juga menyayangkan adanya pandemi yang menyebabkan tim tersebut tidak bisa memenangkan turnamen lainnya saat sedang berada di puncak performa mereka.
“Tapi kau tahu COVID tidak bisa membuat kami bermain lebih banyak turnamen. Saya agak kecewa karena saya benar-benar berpikir bahwa tim tersebut bisa memenangkan sesuatu yang lebih baik lagi” tambah 23savage.
Perbedaan Fnatic Dan T1
Dalam podcast tersebut juga, secara spesifik pemain asal Thailand tersebut mengungkapkan perbedaan yang mencolok mengenai kedua tim yang pernah dibelanya.
“Di Fnatic rasanya kami memiliki pemain yang lebih berpengalaman tetapi di tim ini (T1), saya merasa seperti kami benar-benar senang untuk bisa bermain satu sama lain. Mereka benar-benar seperti teman bermain, tim T1 maksudku. Ini perasaan yang berbeda saya pikir, Fnatic seperti “pekerja profesional” sedangkan di T1, itu seperti “Teman Bermain Dota” tutur salah satu carry terbaik SEA tersebut.
Hal tersebut tentunya perbedaan yang cukup signifikan melihat perbedaan tekanan di dua tim tersebut. Kemungkinan juga, ini merupakan alasan utama dibalik T1 tampil sangat lepas dan mampu mengeluarkan potensi terbaiknya.
BACA JUGA: The International 10 Batal Di Swedia, 5 Tempat Ini Bisa Jadi Opsi!
Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk update terbaru lainnya, dan ikuti Instagram dan Youtube kita