Reality Rift Dota 2 Bubarkan Diri Karena Pandemi Virus Corona! Organisasi Dota 2 asal Singapura yaitu Reality Rift telah resmi membubarkan diri alias disband tim Dota 2 mereka.
Informasi ini disampaikan langsung oleh CEO & Co-founder organisasi, Ilya Vlasov di profil Twitter-nya. Namun, dia juga menambahkan bahwa Reality Rift bisa kembali ke Dota 2 pada tahun 2021.
BACA JUGA: Pro Player & Talent Dota 2 Kecewa dengan Valve, Ada Masalah Apa?
Alasan Mengapa Reality Rift Disband
Vlasov menjelaskan bahwa RR terpaksa mengambil langkah ini karena pandemi virus corona (Covid-19) yang sedang berlangsung. Valve yang kurang mengambil tindakan atas ekosistem esports Dota 2 dengan turnamen resminya membuat RR kesulitan mendapatkan dana.
Ada beberapa alasan penting yang diungkapkan oleh Vlaslov yaitu:
- Pembatasan perjalanan mengakibatkan kesulitan dalam manajemen tim dan latihan
- Kualitas scene esports Dota 2 yang menurun dan tidak mendapatkan dukungan langsung dari Valve selama pandemi
- Tekanan anggaran pada bisnis inti Reality Rift (arena permainan di Singapura) karena pembatasan ketat.
Why we shut down Reality Rift Dota2
Read: https://t.co/j90xHXnU83
— Ilya Vlasov (@isvlasov) September 1, 2020
Pasca kepergian pemain carry Indonesia, Andrew “Drew” Halim, Reality Rift hanya memiliki empat pemain yaitu:
- Vincent “AlaCrity” Hiew Teck Yoong
- Lee “kYxY” Kong Yang
- Ravdan “Hustla” Narmandakh
- Wong “NutZ” Jeng Yih
Menurut Vlasov, kontrak kYxY dan NutZ sudah berakhir pada 1 September, sehingga mereka jadi free agent. Dua pemain lainnya AlaCrity dan Hustla masih terikat kontrak dengan Reality Rift. Namun, RR siap mempertimbangkan untuk meletakan mereka di list transfer.
Jangan lupa kunjungi terus website kita, untuk dapetin berita seputar eSports terupdate dan ikuti Facebook kita!