Pada akhir Maret 2020, B8 Esports memutuskan untuk mengganti salah satu punggawanya yaitu Alexandr “Pio65” Zalivako dengan mantan pemain Team Singularity yakni Steve “Xcalibur” Ye untuk memutus mata rantai kekalahan B8 Esports.
Sayangnya Xcalibur masih belum mampu berbicara banyak ketika didatangkan ke tim milik Dendi tersebut. Bahkan tercatat B8 Esports mengalami kekalahan 24 kali beruntun. Jumlah yang terburuk sepanjang hadirnya Dota 2.
Xcalibur pun membantah bahwa masalah B8 Esports saat ini adalah draft. Pemain asal Swedia itu mengatakan tim lebih tidak memainkan draft yang dimiliki karena ia mengatakan B8 belum bermain dalam satu tim dengan jumlah yang banyak. Hal itu diungkapkan ketika Xcalibur diwawancarai oleh OMW Productions.
sumber: B8 Esports
Xcalibur juga menambahkan bahwa turnamen yang telah diikuti B8 lebih terasa seperti scrims karena tidak banyaknya scrims yang telah dilakukan B8. Hal inilah menurutna kenapa B8 belum bisa menunjukkan permainan terbaiknya.
Komunitas Dota 2 juga banyak menyarankan kepada B8 Esports bahwa mereka harus rehat sejenak untuk memulihkan mental mereka yang terkikis karena kekalahan demi kekalahan yang mereka peroleh.
Xcalibur juga tampak setuju dengan apa yang dibicarakan oleh komunitas Dota 2 untuk rehat sejenak untuk mengatur ulang mental mereka dan mempersiapkan diri lebih baik. B8 juga menurutnya membutuhkan waktu untuk berlatih dengan metode yang berbeda untuk meningkatkan diri.
BACA JUGA: Razer Adakan Turnamen Regional SEA Untuk SEA Games?
sumber: WePlay!
Pastinya mengembalikan mental dan kepercayaan diri setelah menerima banyak kekalahan tidaklah mudah, apalagi B8 Esports di 6 turnamen selalu menjadi tim yang pulang lebih awal daripada yang lain. Jangan lupa kunjungi terus website kita, untuk dapetin berita seputar eSports terupdate!