Microsoft Rilis “2020 Digital Civility Index”, Netizen Indonesia Dikomentari!
Raksasa Teknologi Dunia, Microsoft, baru saja merilis hasil survei 2020 Digital Civility Index (DCI).
Hasil survey itu berisi laporan mengenai tingkat kesopanan netizen atau pengguna internet secara global di dunia maya.
Dalam survei tersebut, Microsoft memiliki ribuan responden usia dewasa dan remaja dari puluhan negara tentang keterpaparan mereka terhadap 21 risiko online yang berbeda dalam empat kategori: Perilaku, seksual, reputasi, dan pribadi/mengganggu.
Risiko online yang dimaksud termasuk paparan kabar hoax, ujaran kebencian, penipuan atau diskriminasi yang dialami oleh netizen di dunia maya.
Kabar baiknya, selama masa pandemi sekitar 26% responden global menyatakan kesopanan online mengalami peningkatan karena netizen ingin membantu satu sama lain.
Sebagai informasi, survei telah diselenggarakan antara bulan April sampai Mei 2020 lalu dan baru dipublikasi pada Februari 2021.
Survei ini melibatkan 16 ribu responden yang terdiri oleh kaum muda dan dewasa dari 32 negara yang berpartisipasi dalam DCI 2020. Dari jumlah tersebut, 503 orang di antaranya berasal dari Indonesia.
Dalam survei tersebut, menggunakan skala dari 0 sampai 100, di mana makin rendah skor berarti paparan risiko online makin rendah, sehingga tingkat kesopanan di internet negara itu disimpulkan makin tinggi.
Untuk Indonesia sendiri, Microsoft menemukan kesopanan netizen Indonesia memburuk ketimbang tahun lalu.
Survei menunjukkan kesopanan netizen Indonesia selama setahun kemarin memburuk 8 poin ke skor 76. Skor DCI untuk kaum remaja sebenarnya tidak ada perubahan, namun penurunan terjadi di kelompok dewasa.
“Tidak ada perubahan skor DCI untuk kalangan muda tapi penurunan minus 16 poin di orang-orang dewasa di Indonesia,” ungkap Microsoft.
Microsoft menjelasakan, bahwa risiko terbesar netizen Indonesia adalah kabar hoax dan penipuan yang naik 13%, ujaran kebencian naik 5%, namun diskriminasi turun 2%.
Belanda menjadi negara dengan tingkat kesopanan netizen paling tinggi serta menduduki peringkat pertama secara global. Sedangkan, untuk area Asia dan Asia Tenggara Singapura menempati posisi paling atas dan keempat secara global.
Sementara itu, Indonesia menduduki ranking ke-29 dari 32 negara yang diteliti Microsoft, sehingga posisinya paling buncit di Asia Tenggara. Indonesia hanya unggul dari Meksiko (DCI 76), Rusia (DCI 80), dan Afrika Selatan (DCI 81) dalam hal kesopanan online di survei tersebut.
Untuk detail lengkapnya Spinners bisa download file tersebut disini. Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk update terbaru lainnya, dan ikuti Instagram dan Youtube kita.