BTR Ryzen: Di Indonesia Terlalu Banyak Rombak Roster PUBGM

BTR Ryzen: Di Indonesia Terlalu Banyak Rombak Roster PUBGM.

Kebiasaan rombak roster PUBG Mobile setiap sebelum memulai season baru ternyata bukan hanya membuat fans kesal. Bahkan para pemain pun tidak terlalu suka terlibat dengan pergerakan seperti itu.

Menjelang PMPL Season 3 ke depan, tim-tim besar kin sedang sibuk belanja pemain. Sebut saja di antaranya transfer Microboy ke Evos, Jeixy ke Aura, dan masih banyak lagi.

Hampir semua tim melakukan transfer pemain, artinya mereka akan memasuki PMPL Season 3 dengan wajah-wajah baru. Mungkin hanya Bigetron Red Aliens (BTR RA) yang paling stabil, tentu setelah ditinggal Microboy.

Maraknya transfer pemain ini pun dikomentari oleh salah satu pemain BTR, Ryzen, pada sesi live NimoTV dengan Onic Matthew dan Stmichael dan juga RRQ Kenbo. Kira-kira apa kata Ryzen?

Kebiasaan rombak roster gede-gedean

Transfer roster dari satu tim ke tim lain memang jadi salah satu informasi yang ditunggu-tunggu fans PUBG Mobile Indonesia. Namun, ternyata Ryzen sendiri mengaku tidak terlalu suka.

Menurutnya perombakan ini justru memundurkan tim, sebab pemain-pemain baru harus membiasakan diri kembali.

“Salah satu faktor yang kubenci dari scene di Indo sih, terlalu banyak rombak roster,” ujar Ryzen.

“Dikira semudah itu bangun chemistry. Aku pernah denger salah satu player luar gak mau rombak roster, tapi manajemennya mau.”

Baca Juga: Management Evos Esports Buka Suara Mengenai Rumor Poaching Microboy!

Baca Juga: Mengenang RRQ Athena dan Pencapainnya: Rival El Clasico BTR RA

Baca Juga: Roster ke-4 Aura PUBGM Semakin Jelas, Nomercy atau Bubuu?

Kadang Si Pemain Yang Mau Pergi

Menurut komentar Ryzen di atas, artinya manajemen lah yang lebih bertanggung jawab atas perombakan roster. Namun, Matthew menimpali bahwa terkadang para pemain sendiri yang ingin pergi.

“Ada juga yang manajemennya mau nahan, tapi playernya gak mau. Gini kadang-kadang, giliran si player-nya bagus, manajemen mau nahan, tapi player ini kadang-kadang ada yang besar kepala,” kata Matthew.

“Maunya gabung tim yang lebih bagus lagi, tapi ternyata di tim barunya gak dapat chemistry juga.”

Bukan Soal Uang

Ada banyak faktor yang memengaruhi keberlangsungan tim, salah satunya soal uang. Meski begitu, Ryzen pun berkata bahwa dahulu BTR merupakan tim komunitas yang sekarang bisa jadi sebesar ini.

“Tapi kalau mau ngomongin soal finance, BTR gimana? Bisa dari komunitas jadi kayak gini, itu sih yang perlu diingat, menurutku ya,” tegasnya.

Jadi gimana nih Spinners? Apa pendapatmu soal transfer pemain di skena PUBG Mobile Indonesia?

Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk update terbaru lainnya, dan ikuti Instagram dan Youtube kita. Ikuti SPIN Community Discord kita juga yah!

Artikel Terbaru