Gameplay Sama tapi Hasil Beda, Evos Reborn pun Degradasi.
Perjalanan Evos Reborn di PMPL Indonesia Season 3 terasa manis-pahit. Mereka tampil luar biasa di regular season dan finis sebagai runner-up, tapi kemudian merosot drastis di grand final.
Evos luar biasa di regular season, salah satu tim paling konsisten dalam hal torehan poin di super weekend. Mereka hanya kalah dari BTR RA dan berhak mewakili Indonesia ke SEA Finals.
Seharusnya Evos jadi favorit juara di grand final, tapi faktanya performa mereka sungguh mengecewakan. Evos tenggelam dalam momentum buruk sejak day 1 dan tidak bisa bangkit hingga day 3.
Baca Juga: Hijrah Jelaskan Alasan Performa Boom Merosot di PMPL ID S3
Gameplay sama, hasil berbeda
Kasus Evos ini menarik, bahkan bagi player lain. Menurut Alter Ego Matthew, sebenarnya Evos sudah mencoba mempertahankan gameplay yang sama baik di regular season maupun di grand final.
Perbedaannya ada pada tim-tim lainnya. Mereka sudah lebih terbiasa menghadapi gameplay Evos di grand final.
“Kalau gua perhatikan, emang gameplay mereka persis dengan di regular season. Mereka main gak mau berputar, kalau ada lawan di depan ya gimana cara fight-nya,” ujar Matthew di Planet Esports Revival TV.
“Cuma mungkin yang berbeda adalah lawan-lawan mereka. Mungkin ketika di regular season masih kaget, yang harusnya belum fight tiba-tiba udah fight.”
Baca Juga: Peran Jeixy Dibalik Bangkitnya Aura Esports di Final PMPL ID S3
Udah siap ditabrak
Artinya, tim-tim lawan sebenarnya terkejut dengan gameplay Evos yang begitu agresif di regular season.
Namun, mereka perlahan-lahan membiasakan diri dan akhirnya sudah tahu cara mengatasi Evos di grand final.
“Di grand final gua liat tim-tim lain itu udah siap ditabrak Evos di zona-zona yang krusial,” lanjut Matthew.
“Jadi pertahanan tim lain lebih kuat, sehingga Evos gak bisa pakai cara barbar gaming mereka,” tutupnya
Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk informasi lainnya, dan ikuti akun Instagram dan Youtube kita.
