AKM, senjata powerhouse dengan damage besar, kini jarang dipilih di pro scene PUBG Mobile. Apa penyebabnya? Cek faktor meta, recoil, dan dominasi AR 5.56mm.
AKM adalah salah satu Assault Rifle (AR) paling ikonik dan dicintai di PUBG Mobile, terkenal dengan damage tembakan tunggalnya yang mematikan menggunakan peluru 7.62mm. Namun, dalam beberapa patch terakhir, senjata ini semakin jarang terlihat digunakan, terutama di tangan para pemain profesional dalam skena kompetitif.
BACA JUGA : Rekor Pemain Indonesia di KIC 2025 – Bukti Kualitas Esports Tanah Air!
BACA JUGA : Format Resmi PMGC 2025 – Dari Gauntlet Hingga Grand Finals!

Alasan utama tergesernya AKM adalah faktor kontrol (recoil) yang sangat sulit, khususnya saat menembak dalam mode full-auto di jarak menengah hingga jauh. Di pro scene, di mana spray jarak jauh dan akurasi sangat krusial, recoil AKM yang liar menjadi beban serius.
Sebaliknya, senjata AR yang menggunakan peluru 5.56mm, seperti M416 dan SCAR-L, menawarkan recoil yang jauh lebih stabil dan mudah dikendalikan. Stabilitas ini memungkinkan pemain untuk memberikan damage yang konsisten dan akurat dalam durasi yang lebih lama, meskipun damage per hit mereka lebih rendah dari AKM. Dalam duel tim, menembakkan lebih banyak peluru yang mengenai target (hit-rate tinggi) sering kali lebih efektif daripada damage besar yang meleset.
Selain itu, pertimbangan kecepatan rate of fire dan kemampuan tap-tap yang lebih fleksibel pada AR 5.56mm menjadikan mereka pilihan yang lebih serbaguna. Alhasil, AKM kini sering dianggap sebagai pilihan situasional, lebih cocok untuk pertarungan jarak dekat atau jika pemain benar-benar kehabisan amunisi 5.56mm. Dominasi stabilitas telah menggeser power mentah dari senjata legendaris ini.
Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk update terbaru lainnya, ikuti Instagram dan Youtube kita ya spinners.

