Stigma Tentang Perempuan di Esports? Ini kata ONIC Kity!

Stigma Tentang Perempuan di Esports? Ini kata ONIC Kity dan Mochalatte! Sebelumnya Berkarir di industri esports tentu terbuka bagi semua orang tanpa memandang gender baik itu laki-laki ataupun perempuan. Tapi tahukah spinners bahwa ada banyak stigma yang mengikuti perempuan dengan buruk.

Salah satunya adalah stigma mengenai perempuan yang berkarir di esports adalah perempuan yang hanya bermodalkan tampang, maka perempuan tersebut bisa sukses berkarir di industri esports. Tentunya anggapan tersebut adalah salah, karena bagaimana pun jika perempuan menjadi pemain profesional dan kemampuannya hebat, maka penilaian akan tampang perempuan harus dilepas, yang sebenarnya tampang perempuan yang “cantik” itu sebenarnya hanya nilai plus.

Pemain perempuan ONIC Esports yaitu ONIC Kity dan Icha “Mochalatte” Annisa merupakan perempuan yang sukses berkarir di industri esports dan berusaha melawan stigma tersebut.

sumber: Esports.ID

Baik Kity dan Icha berusaha melawan stigma yang mengatakan perempuan di esports hanya bermodalkan tampang. Kity dan Icha mengungkap rahasia terpenting agar para pekerja perempuan esports nanti punya perilaku yang tepat berkarir di bidang ini.

Kity yang merupakan Brand Ambassador ONIC Esports idak setuju kalau kecantikan adalah modal satu-satunya seorang BA. Ia mengaku banyak orang yang menyerang dengan pernyataan tersebut. Meski begitu, ia yakin kalau personality dari seorang BA adalah alat promosi yang lebih utama ketimbang sekedar tampang. Hal itu diungkapkan Kity dalam program Dilema Esports milik Esports.ID.

BACA JUGA: Inilah Sistem K/D Baru di PUBG Mobile Season 13

sumber: Esports.ID

Sedangkan Icha yang merupakan caster menekankan setiap orang punya karakter unik. Karakter tersebut sebaiknya tidak dibuat-buat namun sudah jadi ciri khas yang komunitas kenali. Caster pun harus komunikatif dengan viewer dan menjalin hubungan yang baik dengan para follower.

Icha juga menekankan bahwa para calon pekerja di esports terutama perempuan harus siap mendapat sorot pemberitaan sehingga wajib memiliki attitude yang baik. Mental mereka harus tangguh menghadapi kritikan bahkan hate speech dan tidak terlena dengan popularitas.

Jadi untuk spinners mari kita hilangkan stigma mengenai perempuan yang bekerja di esports hanya bermodalkan tampang karena itu tidak sepenuhnya benar. Jangan lupa kunjungi terus website kita, untuk dapetin berita seputar eSports terupdate!

Galih Ramadani
Galih Ramadani
Suka semua game yang ber-adrenalin!

Artikel Terbaru