Apakah Ini Gaji Pro Player Untuk Liga Franchise Valorant di VCT 2023?
Seperti yang kita tahui, Valorant Champions Tour 2023 akan berubah untuk tahun 2023 mendatang ini. Riot mengumumkan mereka akan menggunakan ‘partnership model’ dimana beberapa tim terseleksi akan bermain di tiga liga internasional di seluruh dunia.
Liga Valorant ini dibagi menjadi 3 wilayah, Amerika, Eropa dan Asia. Dikabarkan, setiap liga akan memiliki 8-10 tim didalam nya.
Berbeda dengan beberapa franchise model untuk Esports lain nya dimana tim-tim membeli slot, tim tidak perlu membeli slot franchise untuk bersaing.
Sama seperti VCT 2021 dan 2022, liga internasional di VCT 2023 akan membantu tim untuk mengumpulkan poin menuju Turnamen Global Master dan Champions. Tapi Riot juga menawarkan sejumlah tunjangan tetap kepada tim tertentu dalam upaya untuk mendukung pemain dan staf mereka.
Rumor Gaji Pro Player Untuk Valorant Franchise di Tahun 2023
Dengan sistem franchise, pastinya ini akan memberikan beberapa perlindungan untuk pemain nya, seperti gaji minimal yang mereka akan dapatkan.
Di rumorkan, gaji minimum untuk pemain di liga Amerika adalah sekitar $50.000 per tahun atau Rp737 Juta per tahun, menurut laporan VALORANTZone pada bulan Mei. Namun, angka ini masih bisa berubah. Tunjangan yang diberikan oleh Riot kemungkinan akan digunakan untuk pembayaran gaji-gaji player para tim.
USD$50,000 adalah angka yang cukup besar untuk para pemain Valorant di Asia Pasifik tapi mungkin sangatlah kecil untuk di Amerika Utara. Saat ini beberapa tim terbesar di Amerika Utara memberikan USD$5000 sampai USD$20,000 per bulan nya.
Untuk di Indonesia sendiri, untuk tim tim terbesar di Esports Indonesia, mereka memberikan gaji kepada pemain nya minimal UMR yaitu sekitar Rp 4.5 juta. Jadi dengan ada nya liga franchise ini, akan memberikan kenaikan gaji yang lebih besar untuk para pemain nya.
Saat League of Legends Korea (LCK) berubah menjadi sistem franchise, gaji minimum baru untuk pemain LCK meningkat menjadi 60 juta won atau sekitar Rp 684 Juta per tahun nya.
Baca Juga: Impact Coach Try Dari Korea, Hampir Rubah Total Gameplay Alter Ego Valorant!
Pada tahun 2019, Inven Global melaporkan dalam survei yang mereka lakukan dengan 82 pemain LCK, menunjukkan gaji rata-rata pemain di LCK sekitar 170 juta Won atau sekitar Rp 1.9 Miliar, untuk tahun 2018.
Untuk liga LoL di Amerika Utara (LCS), gaji minimal untuk para pemain mereka USD$75,000 atau sekitar Rp 1.1 Miliar. Di LPL atau liga LoL di China, bisa memberikan gaji ke pemain terbaik mereka di miliaran rupiah.
Minggu ini adalah minggu terakhir dimana para organisasi yang memiliki tim Valorant bisa mengajukan proposal mereka untuk bisa masuk seleksi ke liga franchise ini. Menurut Goerge Geddes dari Dot Esports, Riot telah meminta rincian keuangan dari organisasi di samping rencana tim untuk memproduksi konten dan pemasaran untuk VALORANT kedepannya.
Mungkin kedepannya kita akan melihat banyak tim yang akan keluar dari Valorant karena hanya liga internasional Valorant ini yang bisa membawa tim ke turnamen major seperti Masters dan Champions.
Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk update terbaru lainnya, dan ikuti Instagram dan Youtube kita.