NUTURN solo dan peri mempertimbangkan pensiun, setelah bawa tim juara 3 di Masters Reykjavik.
NUTURN Gaming telah membuka mata para fans Valorant dimana wilayah Korea dan juga Asia tidak bisa diremehkan. Banyak yang telah meremehkan tim Korea ini tapi mereka bisa membuktikan dengan finis di posisi 3 untuk Masters Reykjavik.
Setelah di pulangkan oleh Fnatic di Lower Bracket Final, IGL dan kapten NUTURN solo dan juga rekan setim nya peri mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan pensiun setelah masters ini.
Solo sendiri telah bermain secara profesional selama 15 tahun lebih, memulai karir nya di CS 1.6. Peri juga bermain bersama solo selama 12 tahun berturut-turut dalam satu tim. Di umur nya yang 33 tahun, solo adalah pemain tertua di Masters Reykjavik ini.
Solo berkata, melalui seorang penerjemah, bahwa “meskipun saya ingin bermain sampai saya berumur 40 tahun, itu sebenarnya tidak mungkin. Antara para pemain dan saya, dan saya baru saja memberi tahu mereka hari ini, turnamen ini akan menjadi yang terakhir bagi saya. ”
Namun, solo mengklarifikasi di Twitter-nya bahwa dia sebenarnya “belum memutuskan [tentang] pensiun”, tetapi akan membuat keputusan pada bulan Juni.
I tried my best and as a team, we had a great experience to play in Masters. I never forget this experience. And i didn’t decide retirement yet. But the one thing i can sure, I prepare for next step to develop myself, and my retirement issues will be decide within June.
— NUTURN solo (@solo_VLRT) May 30, 2021
Baca Juga: Riot Umumkan VCT Masters Reykjavík Dengan Prizepool dan Bracket!
peri mengindikasikan bahwa dia belum pensiun, tetapi dia mungkin melakukannya segera. Dia saat ini berusia 30 tahun, yang menjadikannya pemain tertua kedua di Masters.
“Baru saja melewati usia 30, semakin sulit bagi saya untuk bermain secara profesional,” katanya. “Saya pikir begitu kami menemukan beberapa bakat yang menarik, mungkin ini adalah waktu [untuk berhenti]. Tapi sampai saat itu, saya senang bisa bermain.”
Dengan Solo sebagai kapten dan IGL, NUTURN mulai perjalanan nya di pro scene Valorant. Mereka membuat nama untuk diri mereka sendiri ketika mereka membawa Vision Strikers yang tak terkalahkan ke lima peta di acara VCT Korean Masters pertama.
Kurang dari dua bulan kemudian, mereka mengalahkan Vision Strikers di Challengers Finals semifinal 2-0, dan kemudian 3-0 melawan DAMWON Gaming untuk terbang ke di Masters Reykjavik.
Di Masters Reykjavik ini, NUTURN finis di posisi 3 dimana mereka mengalahkan tim Brasil, Sharks Esports dan tim NA, Version1 sebelum kalah melawan Fnatic.
Solo adalah salah satu pemain paling influential di dunia game FPS, dan jika dia dan peri pensiun, maka Korea telah melihat 3 pemain, glow, solo dan peri, yang telah membuka jalan untuk game FPS di Korea pensiun.
Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk update terbaru lainnya, dan ikuti Instagram dan Youtube kita.