Pada bulan Juni/Juli 2020 kemarin industri eSports khususnya dari game Free Fire tengah ramai akan berita bahwa game mereka akan ditutup pemerintah Indonesia.
Namun seperti yang kalian duga bahwa kabar tersebut adalah hoax, itu hanyalah buatan haters iseng saja dan pihak Garena juga telah menepis rumor ini.
Bagaimana mungkin? Salah satu game yang paling populer di Indonesia harus dirumorkan ditutup oleh pemerintah Indonesia karena masalah sepele.
Masalah sepele tersebut karena banyaknya anak kecil yang memainkan game satu ini dan itu kabarnya mengganggu pendidikan mereka.
Tapi kabar tersebut telah terbukti hoax dan kami punya 3 alasan mengapa Free Fire tidak mungkin ditutup oleh pemerintah Indonesia.
BACA JUGA: Apakah Free Fire Max Game Nomor 1 di Indonesia?
Hanya Sebuah Game
Jika banyaknya pemain Free Fire yang memainkan game ini masih dibawah umur dan itu bisa mengganggu pendidikan mereka.
Maka yang salah bukan gamenya melainkan Orang Tuanya atau orang terdekatnya karena terus membiarkan anak tersebut bermain game.
Free Fire hanyalah sebuah game biasa pada umumnya, dia diciptakan bertujuan untuk menghibur para gamers saja dan mengenai dampak buruknya itu semua tergantung oleh sang pemain.
Free Fire didukung Pemerintah Indonesia
Banyaknya turnamen resmi dari pemerintah Indonesia membuktikan bahwa game Free Fire ini didukung penuh perkembangannya oleh NKRI.
Selain itu dari game ini juga sering membawa harum nama Indonesia di ajang international pada beberapa kesempatan.
Tidak Menyalahi Aturan Undang-undang
Alasan yang terakhir adalah tidak adanya unsur yang menentang suatu aturan perundang-undangan dan karena balik lagi ke alasan nomor satu yaitu Free Fire hanyalah sebuah game.
Itulah beberapa alasan menurut SPIN Esports mengenai tidak mungkinnya Free Fire ditutup pemerintah Indonesia untuk saat ini.
Jangan lupa kunjungi terus website kita, untuk dapetin berita seputar eSports terupdate dan ikuti Facebook kita!