Ternyata Ini Alasan Kenapa Free Fire (FF) Tak Ada di IeSF World Championship 2022 Bali

Ternyata Ini Alasan Kenapa Free Fire (FF) Tak Ada di IeSF World Championship 2022 Bali

Salah satu event esports terbesar di dunia, IeSF World Championship, akhirnya akan segera kembali digelar. Indonesia, khususnya Bali, telah ditepatkan sebagai tuan rumah untuk menggelar di IeSF World Championship tahun ini.

Sebagai ajang kejuaraan esports paling besar, IeSF World Championship selalu mempertandingkan cabang-cabang game yang kompetitif dan populer. Dan hal tersebut telah diakui oleh penikmat hampir seluruh penikmat esports di seluruh penjuru dunia.

Sayangnya, salah satu mobile games battle royale yang juga telah sukses dengan gelaran event Internasional sejauh ini, yaitu Free Fire (FF), tidak masuk sebagai salah satu cabang dalam IeSF World Championship 2022 Bali.

Berikut penjelasan lebih lengkap soal alasan mengapa Free Fire (FF) tidak masuk dalam cabang IeSF World Championship 2022 Bali!

Baca Juga: Begini Trik Ampuh Dapetin Katana Sterling Futurnetic FF dengan Harga Lebih Murah!

Free Fire Tak Ada di IeSF World Championship 2022 Bali

Melihat Bali yang dipercaya untuk menggelar IeSF World Championship tahun ini, tentu Free Fire adalah salah satu pilihan game yang tepat untuk dipertandingkan dalam kejuaraan ini.

Mengingat pasar Free Fire yang sangat besar, baik di Indonesia maupun dunia, hal itu bukanlah mustahil karena Free Fire sendiri telah terbukti mencatatkan peak views 5,4 juta viewers pada FFWS 2021 lalu.

Namun ternyata tak hanya hal tersebut yang menjadi tolak ukur agar bisa menjadi salah satu cabang game dalam IeSF World Championship. Seperti yang diungkap oleh Perwakilan IeSF, Boban Totovski saat dilansir dari One Esports.

Ia menjelaskan, proses pemilihan game pada IeSF World Championship sendiri cukup panjang. Beberapa game yang terpilih dikarenakan dinilai cukup familiar di kalangan publik dan juga berdasarkan hasil survey yang dilakukan.

“Kita juga sudah melakukan survey game apa saja yang populer di negara mereka. Akhirnya kita mulai berdiskusi, negosiasi dengan publisher game, dan inilah nama-nama game yang muncul,” ujar Boban.

Selain itu, ternyata terdapat regulasi mengenai batasan umur atlet yang diperkirakan menjadi alasan mengapa Free Fire tidak terpilih. Peraturan mengenai batasan umur ini memang menjadi polemik, namun hal ini diambil atas kebijaksanaan komite dan semua pemangku keputusan.

“Batasan umur atlet tergantung dari regulasi masing-masing game itu sendiri. Kami mengikuti aturan yang berlaku dari publisher, beberapa pemain akan melakukan perjalanan panjang (dari negara masing-masing) maka kami menetapkan batasan umur 16-18 tahun ke atas,” tambahnya.

Baca Juga: Dodger Stadium FF Artinya Apa, Benarkah Ada di Salah Satu Map Free Fire?

Jangan lupa kunjungi SPIN Website untuk update terbaru lainnya, dan ikuti Instagram dan Youtube kita.

Artikel Terbaru