Di tengah tengah protes di Amerika Serikat karena pembunuhan George Floyd, Adidas cepat ikut serta melawan rasisme di Amerika di akun Instagram mereka. Dengan tindakan langkah Adidas juga ikut serta solidaritas dengan Nike. Walaupun mereka sudah menolak rasisme secara publik, banyak karyawan adidas merasa perusahaan ini tidak konsisten dengan pesan yang mereka berikan. Para karyawan Adidas pada ikut protes di HQ adidas karena lingkungan kerja rasis dan adidas bohong.
Interview Footwear News dengan Adidas Originals Asisten Direktur Pakaian Julia Bond malah mengkritik adidas tentang masalah inklusivitas dan rasisme. “Keberadaan saya di merek ini dipuji sebagai keberagaman dan inklusi, tetapi ketika saya melihat-lihat, saya tidak melihat seorang pun di atas atau sekitar yang mirip saya,” tulis Bond. “Saya tidak bisa lagi percaya pada Adidas yang tidak konsisten dalam mengambil langkah aktif melawan lingkungan kerja rasis. Ini bukan bisnis seperti biasa.”
BACA JUGA: ADIDAS Kembali Collab dengan Human Made dan Campus
Dalam hal tindakan, Bond mengatakan dia dan rekan kerja lainnya di adidas akan pergi protes dengan rencana untuk melanjutkan setiap hari sampai brand Three Stripes ini mengeluarkan permintaan maaf resmi “untuk rasisme dan diskriminasi yang telah mereka secara terbuka lakukan.”
Karena protes ini, Adidas mengatakan “Kami mendengarkan. Kami menyadari bahwa kami belum melakukan cukup, dan kami berdedikasi untuk melakukan lebih banyak. Kami hampir menyelesaikan komitmen kami untuk memastikan orang-orang kami, yang paling penting karyawan kulit hitam kami, didengar, didukung, dan dilibatkan dalam solusi. Kami bekerja sangat erat dengan grup sumber daya karyawan kami Progressive Soles dan koalisi pemimpin kulit hitam, dan kami bersatu dalam membuat kemajuan bersama-sama kami membangun tujuan terukur yang berfokus pada tindakan segera dan dampak jangka panjang, secara internal dan eksternal. meminta pertanggungjawaban diri kita sendiri atas perubahan. Kami sangat yakin bahwa bersama adalah satu-satunya cara untuk maju.”