Belanda mulai mengirim pasien Covid-19 ke Jerman sebagai upaya mengurangi tekanan rumah sakit yang kewalahan menangani pasien gelombang baru infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir. Seperti diketahui Covid-19 melonjak tinggi di kawasan Eropa.
Jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit Belanda telah mencuat ke level tertinggi sejak Mei sampai dalam beberapa minggu terakhir, dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan karena jumlah kasus infeksi konstan melonjak ke level rekor.
Pejabat kesehatan Belanda mengatakan seorang pasien telah dipindahkan dengan ambulans dari Rotterdam ke sebuah rumah sakit di Bochum, Jerman, yang berjarak 240 kilometer.
Sejumlah pasien lainnya juga direncanakan akan dikirimkan ke kota yang sama di hari berikutnya.
Sampai sekarang, rumah sakit di Jerman secara total telah menawarkan 20 tempat tidur yang dikhususkan untuk pasien Covid-19 dari Belanda. Padahal, Jerman juga masih menghadapi lonjakan gelombang Covid-19 serupa.
Pasalnya, sebanyak 488 dari total 1.050 tempat tidur Ruang Perawatan Intensif (ICU) di rumah sakit Belanda sudah terisi oleh pasien Covid-19.
Rumah sakit juga sudah berupaya mengurangi penerimaan pasien di luar pengidap Covid-19, termasuk pasien kanker dan operasi jantung demi memberi ruang khusus untuk perawatan virus corona.
Dikutip dari Reuters, Otoritas Kesehatan Belanda (NZA) menyebutkan hampir sepertiga dari semua ruang operasi di rumah sakit Belanda telah ditutup guna membatasi penggunaan ICU.
Seperlima dari total rumah sakit di Belanda, tutur NZA, juga terpaksa melakukan penundaan jadwal operasi kritis pasien-pasien non-Covid.
Pada Selasa (23/11), Belanda mencatat lonjakan kasus Covid-19 sejumlah 23 ribu dalam 24 jam. Dan selama sepekan, Belanda memprediksi total 153.957 kasus Covid-19 baru, naik menjadi 39 persen dari minggu sebelumnya.
Adapun Belanda berupaya kembali memperketat pembatasan Covid-19, termasuk menerapkan lagi kebijakan wajib menggunakan masker bahkan didalam ruangan.
Upaya lainnya yang dilakukan Belanda adalah membatasi akses publik ke tempat-tempat umum terlepas dari status vaksinasi warga.
Sederet aturan pengetatan pembatasan ini menimbulkan protes dari sebagian masyarakat hingga memicu aksi demonstrasi ricuh selama tiga hari berturut-turut.
Untuk berita menarik lain nya bisa check disini ya!