Apakah 2022 akan jadi tahun ‘Metaverse’? Ini kata ahli!
Dunia Metaverse — istilah yang mewakili bagaimana para perusahaan memandang cara baru untuk dapat interaksi secara online, teknologi imersif, dan perdagangan lintas platform — telah menjadi kuat pada akhir tahun 2021, menjanjikan banyak hal tanpa batasan bagi perusahaan.
Tapi metaverse bukan hanya tentang headset VR dan kacamata pintar. Metaverse ini adalah upaya untuk mendefinisikan kembali seluruh hubungan manusia dengan internet, dari komunitas virtual hingga kepemilikan konten digital. Ini merambah ke dalam game online, cryptocurrency, NFT, perangkat lunak telekonferensi, dan pemindaian 3D.
Dan banyak darinya sekarang tampaknya lebih tentang hype ide nya daripada tentang nilai sebenarnya. Seperti, yah, pertumbuhan seluruh internet.
“Metaverse akan terasa seperti campuran dari pengalaman sosial online saat ini, kadang-kadang diperluas menjadi tiga dimensi atau diproyeksikan ke dunia fisik,” tulis perusahaan Meta pada 28 Oktober 2021.
Metaverse Sebagai Masa Depan
Walaupun metaverse masih belum cukup siap dapat digunakan sehari-hari, perusahaan Meta mengatakan dalam posting blog terpisah, “sebagian dari itu sudah ada di sini – dan bahkan lebih banyak lagi di cakrawala” untuk menggabungkan virtual dan augmented reality seperti yang kita kenal sekarang dengan internet dan teknologi lainnya “untuk membantu mewujudkan potensi sosial penuh dari metaverse di masa depan.”
Mengutip EnterpriseAI, Raja Koduri, wakil presiden senior dan manajer umum perusahaan Intel menulis pemikirannya tentang prediksinya bahwa Metaverse akan jadi masa depan internet.
“Ada alasan untuk percaya bahwa kita berada di puncak transisi besar berikutnya dalam komputasi,” tulisnya.
“Transisi yang memungkinkan komputasi persisten dan imersif dalam skala besar: animasi yang dihasilkan komputer dalam film saat ini hampir tidak dapat dibedakan dari cuplikan live-action; bermain game saat ini memberikan pengalaman grafis yang sangat realistis; dan tampilan VR (virtual reality) dan AR (augmented reality) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menciptakan pengalaman yang sangat kaya dan imersif.” Dia menulis.
“Pandemi ini telah memaksa banyak orang untuk mengandalkan teknologi digital sebagai satu-satunya cara untuk berkomunikasi, berkolaborasi, belajar, dan mempertahankan hidup kita. Ledakan teknologi keuangan digital terdesentralisasi menginspirasi model bisnis yang mendorong semua orang untuk berperan dalam menciptakan metaverse ini.”
Untuk berita lain mengenai Metaverse, baca juga: Alasan Elon Musk Percaya ‘Metaverse Tidak Berpotensi’