Cyberpolice Ukraina resmi menerima sumbangan dalam bentuk kripto. Pihaknya juga sudah menyediakan beberapa alamat kripto agar donasi tersebut langsung masuk ke e-wallet khusus cryptocurrency milik departemen tersebut.
Rusia memang belum menghentikan invasinya terhadap Ukraina, meskipun aksinya tersebut sudah dikecam oleh banyak pihak. Ukraina yang menjadi sasaran penyerangan militer Rusia pun meminta bantuan kepada semua pihak, untuk memberikan sumbangan dalam bentuk kripto ke negaranya.
Tak mau ketinggalan, departemen polisi siber Ukraina pun ikut membuka sumbangan dalam bentuk kripto, dimana hasilnya nanti akan digunakan untuk membantu kepolisian siber dalam menghadapi serangan dari Rusia.
Cyberpolice Ukraina Terima Sumbangan Dalam Bentuk Kripto!
Berita ini didapat usai pihak kepolisian siber Ukraina memposting pengumuman di situs web resminya. Dalam pengumuman tersebut, pihaknya mengatakan sudah membuka sumbangan dalam bentuk koin digital.
Baca Juga: Buat Vladimir Putin Kesal, 5 Platform Ini Langsung Diblokir Dari Rusia!
https://twitter.com/CyberpoliceUA/status/1500389112007831552?s=20&t=4a7F6UxEk4F8L0jRhsAmAQ
“Juga, orang yang ingin mendukung Ukraina di masa sulit ini dapat menghubungkan peralatan penambangan mereka atau sebagiannya ke dompet Ethereum dan Bitcoin ini,” tulis pengumuman tersebut.
Beberapa alamat kripto yang disediakan oleh kepolisian siber Ukraina juga beragam, seperti Bitcoin (BTC), Ether (ETH), Tether (USDT), Tron (TRX), Poligon (MATIC), dan BNB.
Dilansir dari Bitcoin.com, seluruh sumbangan kripto nantinya akan digunakan untuk mendukung Polisi Nasional, Garda Nasional, Layanan Penjaga Perbatasan Negara, dan Layanan Darurat Negara Ukraina.
Tak ketinggalan, sumbangan tersebut akan difungsikan untuk membeli makanan, obat-obatan, dan kebutuhan utama lainnya yang dibutuhkan oleh para warga Ukraina yang terdampak perang.
Baca Juga: Facebook Perbolehkan Penggunanya Untuk Mencaci Maki Rusia dan Militernya
Cyberpolice Ukraina sendiri hadir untuk memberantas kejahatan yang ada di dunia maya. Semenjak Rusia menginvasi Ukraina, serangan siber yang menyasar ke Ukraina semakin banyak sehingga kepolisian siber negara tersebut harus bekerja lebih ekstra untuk menahan serangan siber tersebut.
