Donald Trump mengaku ogah pakai Twitter lagi, usai platform tersebut dibeli oleh Elon Musk pada hari Selasa (26/4). Selain karena Elon Musk, Trump pun menjelaskan alasannya untuk menolak menggunakan Twitter lagi.
Donald John Trump adalah pebisnis, presenter acara realitas, politikus, dan Presiden Amerika Serikat yang ke-45. Saat menjabat sebagai Presiden, Trump memang memiliki akun Twitter pribadi dan kerap membuat sebuah cuitan yang kontroversial.
Alhasil, akun Twitter milik pria kelahiran Queens, New York City 14 Juni 1946 itu pun diblokir dan tidak bisa dikembalikan lagi. Karena diblokir oleh Twitter, Trump pun membuat platformnya sendiri yang diberi nama Thruth.
Twitter Dibeli Elon Musk, Donald Trump Ogah Pakai Platform Itu Lagi
Dalam sebuah wawancara, mantan Presiden Amerika Serikat itu secara terang-terangan mengatakan tidak mau lagi menggunakan Twitter. Ia hanya berharap agar Elon Musk membawa perubahan pada platform buatan Jack Dorsey itu.
Baca Juga: Toko Fisik Meta Akan Dibuka, Apa Aja Sih yang Dijual?
“Saya tidak akan menggunakan Twitter, saya akan tetap menggunakan TRUTH Social. Saya berharap Elon membeli Twitter karena dia akan melakukan perbaikan dan dia adalah orang yang baik, tetapi saya akan tetap pada TRUTH,” kata Trump, dilansir dari TechCrunch.
Saat ini, Trump hanya fokus dengan platform miliknya, yaitu Truth yang sudah mulai diluncurkan pada bulan Februari lalu. Namun, ia belum memunculkan batang hidungnya disana, rencananya ia baru mulai aktif di Truth dalam tujuh hari kedepan.
Disisi lain, Elon Musk sepertinya tidak akan ambil pusing mengenai keputusan Donald Trump untuk menolak menggunakan Twitter, karena hal tersebut bersifat privasi dan tidak bisa dipaksakan oleh orang lain.
Yang pasti, Musk akan menjadikan Twitter sebagai platform yang ramah untuk orang-orang yang gemar menyampaikan pendapat pribadinya mengenai hal apapun, karena Musk sangat menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Sponsor di Jersey Baru Liverpool Akan Berasal Dari Perusahaan Kripto?
Sebelumnya, Elon Musk dilaporkan sudah berhasil membeli 100% saham Twitter, yang menjadikan dirinya sebagai ‘bos’ Twitter. Ia harus merogoh kantong sebesar Rp 634 triliun untuk mengambil alih seluruh kepemilikan platform berlogo burung tersebut.