Indonesia menjadi negara dengan jumlah UNESCO Global Geopark terbanyak di Asia Tenggara, hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia menerangkan, Indonesia memiliki enam Geopark yang masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG), yakni jaringan Geopark dunia. Diantaranya adalah Ciletuh-Pelabuhan Ratu, Rinjani, Gunung Sewu dan Batur, serta yang terbaru yakni Geopark Belitung dan Kaldera Toba.
Menurut Luhut, Geopark adalah salah satu jalan untuk melakukan transformasi pembangunan. Oleh sebab itu, geopark harus dilindungi dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Adapun, Luhut menyampaikan bahwa seluruh elemen perlu mengawal konsep Geopark dengan manajemen multi-stakeholder melalui tiga pilar yakni: konservasi, edukasi dan peningkatan kesejahteraan atau ekonomi masyarakat di kawasan dan juga daerah sekitarnya.
Geopark adalah sebuah rahmat Tuhan yang harus diupayakan sebagai salah satu jalan transformasi pembangunan yang inklusif dan keberlanjutan. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan cara melestarikan dan melindunginya. Ini tantangan sekaligus peluang kita bagaimana mengelola Geopark sekaligus bermanfaat bagi masyarakat secara terintegrasi,” terang Luhut.
Selain itu,pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo Manuhutu juga turut menyampaikan, Indonesia berada pada posisi ke-8 dari 44 negara di dunia sebagai negara terbanyak yang memiliki UNESCO Global Geopark.
“Lebih dari tiga tahun berlangsung sejak 2018 Komite Nasional Geopark Indonesia dibentuk telah melahirkan enam geopark dunia, terbanyak kedelapan dari 44 negara,” jelas Odo
Dan saat ini, kabarnya beberapa geopark juga tengah ditingkatkan statusnya untuk menjadi UNESCO Global Geopark, di antaranya yaitu Raja Ampat, Merangin Jambi, Geopark Ijen di Banyuwangi, dan Geopark Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan.
Untuk berita menarik lain nya bisa check disini ya!