Alasan Wall Street Kembali Melonjak Naik Minggu Ini

Alasan Wall Street kembali melonjak naik minggu ini.

Wall Street berhasil menguat dan kembali melonjak naik pagi ini (7/12/2021) setelah mengalami penurunan harga saham yang lumayan parah minggu lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 646,95 poin atau 1,87 persen. Sementara Indeks S&P 500 naik 53,24 poin atau 1,17 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 139,68 poin atau 0,93 persen.

Kekhawatiran Omicron Mereda

Wall Street naik 2 hari beruntun, investor optimis laporan laba - ANTARA News

Sebelumnya, varian Omicron telah memicu tanda bahaya dan membawa kawhatir ke seluruh dunia. Karena itu, para investor pun ikut ragu untuk mengeluarkan uang mereka dengan ketidakyakinan yang dibawa oleh varian terbaru ini. 

Selain itu, varian Omicron ini juga telah dijelaskan mempunyai tingkat ketularan yang tinggi dan diberi label oleh WHO sebagai varian yang “berbahaya”. 

Namun, Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Dr. Anthony Fauci lalu memberi pernyataan bahwa data awal tentang varian Omicron adalah “meski varian ini cepat menular, sejauh ini tampaknya tidak ada tingkat keparahan yang besar”.

Selain itu Kepala Strategi Investasi Baker Avenue Asset Management, King Lip, di San Francisco juga menyatakan: “orang-orang tidak perlu terlalu khawatir tentang varian ini.”

Dengan banyaknya komentar optimis dari pejabat tinggi AS tentang varian Omicron, harga saham di Wall Street AS kembali lagi melonjak naik.

Bursa Asia-Pasifik

Wall Street Menguat, Indeks Dow Jones Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa : Okezone Economy

Tidak hanya di Amerika Serikat, saham di seluruh Asia-Pasifik juga ikut naik pada hari Selasa (7/12/2021), setelah Wall Street menguat di tengah optimisme bahwa risiko varian omicron mungkin tidak seburuk yang ditakuti.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,25%, sedangkan Topix naik 0,34%. Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,44%. Sementara Kospi Korea Selatan turun tipis 0,17%. Diprediksi bahwa semua indeks tersebut akan ikut meningkkat mengikuti Wall Street.

Walaupun optimisme telah membantu dengan menaikkan harga saham AS dan Asia Pasifik, analis pasar modal OANDA, Craig Erlam, menjelaskan bahwa investor harus tetap berhati-hati sampai lebih banyak data memberikan kesimpulan yang mendasari optimisme.

Tertarik dengan dunia saham dan investasi? Untuk berita lain tentang saham, baca juga: Saham Grab Merosot Setelah Debut di Bursa Saham AS, Kenapa?

Artikel Terbaru