Bersaingan dengan Gojek, AirAsia akan luncurkan bisnis ojol di Indonesia!
Setelah pertama luncur di Malaysia Agustus 2021, AirAsia telah mengumumkan bahwa mereka akan mengembangkan layanan taksi online, atau lebih sering dikenal di Indonesia sebagai ojek online, ke negara Asia Tenggara lainnya.
Seperti yang dijelaskan CNBC, layanan Ojol AirAsia ini, disebut AirAsia Ride adalah bagian terbaru dari grup AirAsia yang berfokus pada ekspansi bisnis mereka di tengah-tengah pandemi yang telah mengurangi jumlah perjalanan pesawat mereka sejak tahun 2020.
Bersaingan Dengan Layanan Lain
Kepala Eksekutif AirAsia SuperApp, Amanda Woo, mengatakan, setelah diluncurkan pada bulan Agustus lalu, bahwa layanan AirAsia Ride saat ini sudah mencakup semua kota besar di Malaysia, dengan total pemesanan lebih dari enam digit per bulan dan sudah memiliki 30.000 mitra pengemudi/driver.
“Saya benar-benar melihat AirAsia Ride mendominasi kawasan ini, seperti yang kami lakukan dengan maskapai ini,” kata Woo pada hari Rabu (5/1/2022).
Setelah keberhasilan nya di Malaysia, AirAsia mengumumkan bahwa mereka akan berekspansi ke negara Asia Tenggara lain tahun ini, termasuk Thailand, yang akan disusul ke Indonesia, lalu ke Filipina.
Untuk sementara, AirAsia masih sedang dalam proses menunggu persetujuan dari negara-negara tersebut.
“Kami tidak melihat adanya tantangan dalam mendapatkan persetujuan karena kami adalah merek terkenal di negara-negara ini dan kami memiliki kasus bisnis di Malaysia,” tambah Woo.
Selain bersaing dengan layanan ojol di Indonesia, AirAsia akan berlawanan dengan bisnis ojol lainnya di sekitar Asia Tenggara, termasuk Grab yang berasal dari Singapura.
Karena besarnya sukses layanan ojol seperti Gojek dan Grab, persaingan ini akan jadi hambatan terbesar untuk AirAsia yang ingin masuk negara Indonesia.
Progres AirAsia Sejauh Ini
Untuk memastikan kelancaran operasi bisnis ojol mereka, AirAsia telah mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan perusahaan lokal dalam 3 negara tersebut.
“Segera kami akan menggabungkan ride-sharing ke bandara ketika seseorang membeli tiket pesawat mereka. Sistem kemudian akan menetapkan pengemudi terdekat dengan waktu kedatangan penumpang, yang merupakan bagian dari ekosistem kami. Ini unik, dan tidak ada yang bisa melakukan ini,” jelas Woo.
Tertarik dengan update terbaru tentang bisnis ojol seperti Gojek? Baca juga: Pria Ini Gugat Gojek Senilai Rp 25 Triliun, Kenapa?