Baru-baru ini ramai diperbincangkan kalau para ilmuwan di Amerika Serikat berhasil melakukan eksperimen cangkok ginjal babi ke manusia.
Dalam eksperimen terbaru itu, para ilmuwan berhasil mentransplantasikan ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik ke manusia.
Dan ini menjadi pertama kalinya, para ilmuwan sukses cangkokkan ginjal babi ke manusia dengan modifikasi genetik dan ginjal tersebut juga tidak memicu reaksi penolakan, bahkan itu bisa berfungsi ‘cukup normal’.
BACA JUGA : Ini Sosok Mantan Pacar Kim Seon Ho, Ternyata Bukan Orang Biasa!
Para ilmuwan di NYU Langone Health melakukan percobaan transplantasi tersebut pada pasien kematian otak dengan gangguan fungsi ginjal yang terdaftar sebagai pendonor organ.
Eksperimen ini pun juga dilakukan atas persetujuan keluarga pasien.
Kenapa Harus Pakai Ginjal Babi?
Kabarnya proses transplantasi ginjal babi ke manusia dilakukan selama 54 jam, dalam keadaan ginjal tetap berada di luar tubuh pasien. Kemudian ahli bedah mengamati organ, lalu mengambil sampel jaringan.
Menurut berita yang dilansir oleh Livescience, mengapa harus ginjal babi yang dipakai itu karena babi memiliki sejumlah kelebihan untuk diambil organnya dalam transplantasi.
BACA JUGA : Kesalahan Pilot Boeing Yang Dituntut 100 Tahun Bui usai Tragedi Lion Air
Dibandingkan dengan hewan primata, babi lebih memungkinkan diambil organnya karena sudah banyak dibudidayakan untuk sumber pangan.
Kelebihan lainnya juga babi mudah berkembang biak dan memiliki periode kehamilan yang singkat dan organ tubuh yang dimiliki pun hampir mirip dengan manusia.
Namun pasti ada juga kekurangannya yaitu jaringan tubuh babi memiliki gen yang mengkode molekul gula yakni alpha gal.
Molekul ini memicu penolakan oleh sistem imun manusia. Dalam eksperimen transplantasi ginjal babi, gen inilah yang dimodifikasi sehingga tidak mengalami penolakan.