Analisis Mengapa B8 Esports Kalah 24 Kali Beruntun

Dendi dan B8 Esports telah mengalami masa yang sulit selama beberapa turnamen terakhir. Tim yang dibuat dengan roster acak pada bulan lalu, membawa Steve “Xcalibur” Ye, dengan harapan bisa meningkatkan performa tim. Namun, sepertinya penampilan mereka tidak menunjukan tanda-tanda penaikan performa.

Setelah kekalahan melawan FlyToMoon kemarin di WePlay! Pushka League Season 1 Division 1, kini B8 Esports berhasil mencatatkan rekor terburuk sepanjang sejarah Dota 2, yaitu kalah 24 kali berturut-turut. Hal itu diungkapkan oleh ahli statistik Dota 2 yaitu Ben ” Noxville ” Steenhuisen.

Faktanya, B8 Esports hanya memenangkan satu seri (Melawan HellRaisers di ESL One LA Online) dalam 27 seri terakhir mereka yang membuat rekor menang-kalah menjadi 1-26.

Ada 2 faktor yang menjadi alasan buruknya performa B8 Esports sehingga tidak bisa bersaing dengan tim-tim regional CIS. Pertama adalah faktor Dendi. Untuk para penggemar Dendi, kalian harus membuka mata bahwa Dendi sudah usai untuk menjadi midlaner.

Hero pool Dendi bisa dikatakan sangat minim. Kita sampai bosan melihat Dendi menggunakan Mars, Puck, Lina dan Pugna untuk menjadi hero midlane. Jika Dendi bisa mendominasi di midlane mungkin hal ini tidak akan jadi masalah, tapi Dendi selalu kalah di midlane sehingga akan membebani timnya.

BACA JUGA: Dota 2 Dapatkan “Iklan Gratis” Dari Apple

Kedua adalah faktor kelelahan mental. Dendi sendiri sudah mengakui bahwa pemainnya mengalami kelelahan mental akibat selalu kalah. Oleh karena itu KingR kini sudah berani untuk menjadi stand-in tim lain.

Ketika sudah mengalami kelelahan mental akibat kalah terus menerus, maka motivasi bermain untuk mendapatkan kemenangan akan berkurang dan akhirnya terbiasa dengan kekalahan. Harusnya Dendi bisa bijak untuk mengistirahatkan B8 Esports terlebih dahulu dari turnamen-turnamen untuk memperbaiki mental dan percaya diri rekan-rekannya.

Itulah 2 faktor buruknya performa B8 Esports, semoga saja Dendi bisa memikirkan untuk mengistirahatkan timnya sejenak dan menjauhi Dota 2 untuk menyembuhkan diri. Jangan lupa kunjungi terus website kita, untuk dapetin berita seputar eSports terupdate.

Galih Ramadani
Galih Ramadani
Suka semua game yang ber-adrenalin!

Artikel Terbaru