Kabar mengejutkan muncul dari eks/mantan pilot Boeing yang dituntut 100 tahun bui Pasca-Tragedi Lion Air, kira-kira apa sih kesalahan mantan pilot Boeing tersebut hingga dituntut 100 tahun?
Mark Forkner adalah seorang mantan pilot Boeing 737 MAX yang didakwa soal sistem kontrol penerbangan otomatis (MCAS) yang diyakini menyebabkan dua kecelakaan maut Boeing 737 MAX pada beberapa tahun lalu.
BACA JUGA : Alasan Bendera Merah Putih Di Ganti Logo PBSI Saat Juara Piala Thomas
Apa kesalahan mantan pilot Boeing tersebut hingga dituntut 100 tahun?
Dirinya dikabarkan terlibat dalam pengujian pesawat jet 737 Max hingga didakwa hakim federal atas tuduhan menipu regulator keselamatan yang sedang mengevaluasi pesawat.
Karena ulahnya itu menjadi salah satu penyebab dua kecelakaan mematikan pesawat tersebut.
Selain itu, pesawat tersebut sempat ditangguhkan penerbangannya di beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Australia, hingga Selandia Baru.
Forkner resmi dijerat dua dakwaan penipuan terkait suku cadang pesawat dalam perdagangan antarnegara dan empat dakwaan penipuan telekomunikasi atau internet (wire fraud).
BACA JUGA : Ini Akan Jadi Piala Uber Terakhir, Greysia Polii Bakal Pensiun?
Dia dituding memberikan informasi palsu dan tidak lengkap kepada Administrasi Penerbangan Federal (FAA) tentang sistem kontrol penerbangan otomatis.
Itu kabarnya yang menjadi faktor utama dalam kecelakaan yang menewaskan 346 penumpang, Jaksa juga mengatakan bahwa terjadi dugaan penipuan.
Sistem itu tidak disebutkan dalam dokumen kunci FAA, manual pilot, atau materi pelatihan pilot yang dipasok ke maskapai penerbangan.
Sistem kontrol penerbangan secara otomatis menekan hidung pesawat 737 Max yang jatuh pada 2018 di Indonesia dan 2019 di Ethiopia.
BACA JUGA : Pemain Brasil Tendang Wasit sampai Pingsan!
Kecelakaan besar pertama melibatkan pesawat seri Boeing 737 Max yang terjadi pada 29 Oktober 2018, di mana pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat 13 menit setelah lepas landas.
Akibat dari tragedi tersebut adalah menewaskan 189 penumpang plus awak kabin.
Namun tak lama berselang pada Lima bulan kemudian, tepatnya pada 10 Maret 2019 pesawat Boeing 737 Max 8 dalam penerbangan Ethiopian 302 jatuh di dekat Kota Bishoftu, Ethiopia, enam menit setelah take off.
Akibatnya insiden tersebut menewaskan 157 orang di dalamnya. Kebanyakan pilot tidak menyadari sistem yang disebut sebagai Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS).
Forkner didakwa dengan dua tuduhan penipuan yang melibatkan suku cadang pesawat dalam perdagangan antarnegara bagian dan empat tuduhan penipuan.
Jika tuduhan tersebut Forkner terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman hingga 100 tahun atau satu abad kurungan penjara.