Properti Metaverse Termahal Di Dunia, Tanah Virtual Terjual Harga Rp 61,7 Miliar!

Properti Metaverse Termahal Di Dunia, Tanah Virtual Terjual Harga Rp 61,7 Miliar!

Saat ini, semakin banyak perusahaan investasi mengakuisisi lahan digital di dunia seperti ‘The Sandbox’ dan ‘Decentraland’, tempat para pemain mensimulasikan kehidupan nyata, seperti berbelanja hingga menghadiri konser. 

Para perusahaan investasi tersebut bertaruh bahwa di masa depan yang akan datang, individu dan perusahaan akan menghabiskan lebih banyak uang untuk rumah virtual dan tanah virtual dan bahwa nilai properti akan meningkat karena lebih banyak orang bergabung dengan dunia virtual ‘Metaverse’.

Pada hari Selasa, Republic Realm, sebuah perusahaan yang mengembangkan real estate di metaverse, menyatakan bahwa mereka telah membayar $4,3 juta, atau sekitar 61,7 miliar Rupiah untuk tanah virtual di dunia Sandbox, menjadikan nya penjualan real-estate virtual terbesar yang dipublikasikan hingga saat ini, menurut perusahaan dan data dari situs web NonFungible.com, yang melacak penjualan tanah digital.

“Akuisisi ini seperti membeli tanah di Manhattan 250 tahun yang lalu saat kota itu masih sedang dibangun,” kata Andrew Kiguel, kepala eksekutif Tokens.com, menjelaskan bagaimana cepat dunia metaverse dan real estate virtual berkembang.

Pembelian tanah virtual Sandbox ini juga memecahkan rekor tanah virtual termahal dari minggu lalu oleh ‘Metaverse Group’, anak perusahaan Tokens.com, yang membeli sepetak tanah digital seharga 618.000 Mana, atau sekitar $2,43 juta (Rp 34,9 miliar) pada saat itu. Tanah tersebut terletak di distrik mode dunia Decentraland.

Apa Tujuan Republic Realm?

“Kami membeli properti dan kami menyewa nya, sama seperti tuan tanah biasa,” kata Ms. Yorio, manajer aset untuk menangani keluhan penyewa dan permintaan perubahan di Republic Realm. 

Properti yang sudah dimiliki perusahaan tersebut sudah termasuk mal, yang disewakan kepada pengecer yang menjual fashion untuk avatar, dan komunitas sekitar 100 vila di pulau-pulau pribadi yang dijual kepada individu.

A rendering of land in The Sandbox virtual metaverse

Saat ini, Republic Realm memiliki sekitar 2.500 bidang tanah digital di 19 dunia, menurut WSJ. Perusahaan tersebut terkadang memutuskan untuk menempati properti metaverse yang kosong dan menunggu tanahnya untuk naik harga. Di lain waktu, perusahaan tersebut akan membayar seorang arsitek untuk merancang rumah atau mal virtual dan kemudian menyewa pengembang game untuk membangunnya, kata laporan itu, mengutip salah satu pendiri Republic Realm Janine Yorio.

Bagaimana menurut kalian? Apakah mempunyai tanah virtual di dunia Metaverse akan menjadi norma di masa depan?

Bagi kalian yang tertarik dengan Metaverse, baca juga: Perusahaan ‘Metaverse’ Membeli Tanah Virtual Untuk Rp 34,6 Miliar

Artikel Terbaru