Bioskop di Rusia nekat menayangkan film bajakan, karena terkena sanksi dari industri hiburan atas invasinya terhadap Ukraina yang tidak kunjung usai.
Seperti yang sudah sama-sama kita tau, Rusia memang telah melancarkan invasinya terhadap Ukraina sejak beberapa bulan yang lalu. Walau aksinya mendapat kecaman dari banyak pihak, namun Rusia tetap tidak menegendurkan serangannya tersebut.
Alhasil, negara pimpinan Vladimir Putin itu pun terkena sanksi dari berbagai macam pihak, tak terkecuali dari industri perfilman hollywood yang menghentikan penayangan filmnya di Rusia.
Bioskop Rusia Terpaksa Tayangkan Film Bajakan
Mengutip dari TorrentFreak, Asosiasi Pemilik Bioskop Rusia mengatakan jika aksinya ini nekat dilakukan karena sanksi yang didapatkan oleh Rusia sangat memberatkan industri perfilman di negara tersebut.
Baca Juga: Louis Leterrier Jadi Kandidat Kuat Gantikan Justin Lin di Fast X
Maka dari itu, pihaknya nekat menayangkan film hollywood bajakan agar mereka tetap mendapatkan pemasukan ditengah sanksi yang didapat oleh Rusia.
“Selain itu, perilisan beberapa film Rusia, untuk alasan yang tidak kami ketahui, telah ditunda dari tanggal perilisan atau dibatalkan, meskipun faktanya film-film ini menerima dukungan dari negara untuk diproduksi,” ujar asosiasi yang mewakili 700 bioskop Rusia itu.
Menurut beberapa sumber, bioskop itu telah menayangkan film-film hollywood seperti The Batman (Warner Bros), Don’t Look Up (Netflix), hingga I’m Blushing (Pixar) secara ilegal.
Kemudian, pada 21 April lalu bioskop itu kembali menayangkan film The Batman yang berasal dari situs bajakan dan membanderol tiketnya sebesar 500 rubel atau sekitar Rp 110.000.
Baca Juga: Tiga Hari Penayangan, KKN di Desa Penari Tembus 1 Juta Penonton
Asosiasi itu juga menyalahkan pemerintah setempat atas kejadian ini, karena dianggap tidak cukup sigap dalam menghadapi situasi yang genting ini.
“Kami memahami bahwa kasus seperti itu disebabkan oleh kepanikan di industri karena kurangnya respons pemerintah terhadap situasi kritis bioskop Rusia saat ini, dan ketidakmampuan industri film Rusia dalam menawarkan film spektakuler yang menarik ke penonton,” kata Asosiasi itu.