MUI dan KPAI akhirnya angkat bicara terkait kisruh yang melibatkan film terbaru Disney Pixar yang berjudul Lightyear. Dari komentarnya, kedua belah pihak sangat setuju agar film tersebut tidak tayang di Indonesia.
Seperti yang sudah sama-sama kita tau, Lightyear memang masih topik pembicaraan yang hangat selama sepekan terakhir, lantaran banyak negara yang menolak untuk menayangkan film garapan Angus MacLane ini akibat adanya adegan LGBT.
Total, ada 14 negara Timur Tengah dan Asia yang memblokir film Lightyear, termasuk Cina yang merupakan salah satu pasar film terbesar setelah Amerika Serikat. Bagaimana dengan Indonesia? Apa saja tanggapan pihak terkait mengenai pemblokiran film ini? Berikut informasinya untuk kamu.
MUI dan KPAI Sepakat Menolak Lightyear Tayang di Indonesia
Melalui keterangan pers yang diterima VOA Indonesia, Sekjen Majelis Ulama Indonesia MUI, Amirsyah Tambunan mengatakan jika Lightyear sangat bertentangan dengan ajaran agama mayoritas warga Indonesia, yaitu Islam.
Baca Juga: Fakta Menarik yang Ada di Karakter Buzz Lightyear
“film Lightyear bertentangan dengan ajaran agama mayoritas penduduk Indonesia, yaitu Islam, yang melarang perkawinan sesama jenis.” kata Amirsyah Tambunan, dilansir dari VOA Indonesia, Minggu (19/6).
Tak ketinggalan, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI, Retno Listyarti juga memberikan komentarnya terkait film Lightyear. Menurut Retno, film ini akan membawa dampak buruk bagi setiap anak-anak yang menontonnya.
“Anak tidak tahu tentang orientasi seksual dan sudah dapat dipastikan kalau usia anak-anak seperti itu biasanya mereka tidak memiliki orientasi seksual, bahkan mereka mungkin juga belum paham sepenuhnya. Namun dengan tayangan tadi yang punya pesan tentang LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) seolah-olah mempromosikan bahwa baik-baik saja dibesarkan dengan cara begini (dibesarkan dalam lingkungan LGBT.red). Itu yang barangkali bisa berbahaya,” jelas Retno saat di wawancarai oleh VOA Indonesia.
“Jika anak-anak yang masih belum memiliki orientasi seksual terarah lalu diberikan tontonan dengan unsur LGBT di dalamnya, tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut akan terpengaruh bahwa LGBT itu adalah hal yang lumrah. Apalagi tayangan-tayangan film tersebut ditonton terus-menerus. Misalkan ini berseri, atau misalnya terus berlanjut dengan tokoh yang sama, hanya ceritanya beda-beda. Tentu saja hal itu pasti akan berpengaruh (kepada anak-anak.red),” imbuhnya.
Disisi lain, Lembaga Senfor Film (LSF) juga belum memberikan keputusan apapun apakah Lightyear layak tayang di Indonesia atau tidak.
“Jadi, si pemilik film pernah meminta agar Lightyear ini dilakukan peninjauan, bukan penyensoran namun peninjauan. Kenapa peninjauan? Karena semuanya belum lengkap (belum ada terjemahan dan sebagainya)” ujar pihak LSF, Rommy Fibri.
“Dari peninjauan itu, LSF sudah melihat kemudian memberi kisi-kisi. Kalau pun lulus (sensor) nanti (batas usia penonton minimal) 13 tahun. Karena ada satu catatan yang diberikan, ada adegan yang diminta untuk menjadi pertimbangan (LGBT). Karena penonton di Indonesia masih sensitif soal adegan seperti itu” tambahnya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik yang Ada di Film Lightyear, Diblokir Dari 14 Negara?
Di negara lain, Lightyear dilaporkan telah tayang dan berhasil mendapatkan respon yang positif dari para penontonnya. Bahkan, ada yang berpendapat jika Lightyear adalah film animasi terbaik di tahun 2022.